Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Pendiri Jababeka Ungkap Peta Jalan Capai Indonesia Sejahtera

Pendiri Jababeka Ungkap Peta Jalan Capai Indonesia Sejahtera Kredit Foto: Boyke P. Siregar
Warta Ekonomi, Jakarta -

Pendiri sekaligus Pimpinan Jababeka Group, Setyono Djuandi Darmono mengungkapkan peran pengusaha dalam pembangunan bangsa melalui sebuah karya buku berjudul Building a Ship While Sailing.

Buku tersebut merupakan buku kelima yang ditulis Darmono, selain Think Big, Start Small, Move Fast, dan One City One Factory. Buku itu juga sudah diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris oleh The Straits Times Press Pte Ltd, Singapura yang diedarkan di pasar Singapura dan Malaysia. 

Prof Komaruddin Hidayat, Rektor UII, mengatakan, buku ini merupakan refleksi tentang keindonesiaan yang bisa menjadi peta jalan untuk menggapai Indonesia sejahtera karena diurai secara mendalam dan penuh makna.

Menurutnya, alam pikiran pembaca dibawa menuju rumah Indonesia yang hidup, terang, penuh peluang, dan harapan.

Baca Juga: Mengurai Kusutnya Industri Tekstil Indonesia

"Spirit ke-Indonesiaan yang dinyalakan dalam buku ini tidak hanya dipantik oleh romantisme kesejarahan masa lalu, namun juga bagaimana bangsa besar yang meraih kemerdekaan dengan berdarah-berdarah ini bangkit melanjutkan perjuangan. Dengan segala kelebihan dan kekurangan yang ada untuk keluar dari jepitan persaingan global negara-negara penguasa ekonomi dunia," urai Komarudin di acara bedah buku Building A Ship While Sailing karya SD Darmono di Menara Batavia, Jakarta, Selasa (30/7/2019).

Di dalam buku ini juga, kata Komarudin, penulis mengingatkan kita terkait napak tilas untuk mengenang bagaimana bangsa ini didirikan didasari nilai-nilai yang mulia. 

"Darmono melihat Indonesia sebagai sebuah kapal di tengah samudera. Namun, Indonesia tetap indah sekali, tapi ada orang-orang yang tidak bisa mensyukuri, bahkan yang ngerusak rumah Indonesia ini, yang sebebas apa pun kita bicara, padahal kalau kita bicara seperti itu di Timur Tengah langsung masuk tahanan, tapi di sini bebas sekali."

"Bebas itu baik, tapi hendaknya kebebasan yang bertanggung jawab, memiliki aturan sehingga tidak merobohkan bangunan rumah ini. Buku ini mengajak kita untuk berkolaborasi, secara bersama-sama membangun kapal besar bernama Indonesia," ujarnya.

Sementara itu, Mohamad Sobary menilai kondisi masyarakat saat ini makin hari semakin kehilangan rasa kagum. Hal ini berbeda dengan Darmono, yang mengagumi tokoh-tokoh besar para pendiri bangsa.

"Pada bagian akhir buku ini, disebut kekaguman Darmono kepada Bung Karno, kepada Syahrir, kepada sejumlah tokoh nasional dan kekagumannya itu tidak berhenti di kekaguman saja. Kekaguman itu bagian dari apa yang beliau sudah jalankan selama ini," kata Sobari.

Menurutnya, mengagumi orang lain karena Darmono memiliki kebesaran dalam pikiran. Jadi, saat orang mengutip pikiran orang lain karena unsur-unsur tokoh tersebut ada dalam dirinya.

"Beliau menulis itu hanya untuk menunjukan kekuatan gagasan. Pak Darmono menjual hal itu dalam buku ini sungguh sangat jelas. Building a Ship While Sailing itu sendiri sudah gagasan yang sangat besar yang sangat luar biasa yang menggambarkan begitu jelas bahwa bangsa Indonesia ini hidup seperti itu," jelas Sobari.

Baca Juga: Darmono: Petani Sawit Harus Bisa Produksi CPO Sendiri

Sementara itu, Luluk Sumiarso, mantan Dirjen Energi Terbarukan Kementrian ESDM dan pendiri sanggar kebudayaan Rumah Budaya Nusantara Puspo Budoyo, menilai visi yang terkandung dalam buku Darmono itu dimaksudkan untuk membangun budaya unggul untuk menjadikan bangsa Indonesia besar dan unggul. 

Dalam bukunya, Darmono menguraikan secara jelas perjalanan panjang sejarah bangsa, mulai abad ke-7 peradaban Sriwijaya, lalu abad ke-14 Majapahit sampai ke abad ke-19 peradaban Indonesia saat ini.

Acara bedah buku Building A Ship While Sailing yang diterbitkan oleh Kepustakaan Penerbit Gramedia (KPG) ini diinisiasi oleh Tidar Heritage Foundation, sebuah lembaga nirlaba yang memfokuskan visi dan misinya di bidang kebudayaan, sosial, pendidikan, dan keagamaan.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel: