Hasto Kristiyanto, politikus PDIP | Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto meminta partai di Koalisi Indonesia Kerja (KIK) untuk tidak menekan-nekan Presiden Joko Widodo (Jokowi) terkait jatah kursi menteri di Kabinet Kerja Jilid II.
Menurutnya, tentang jatah kursi menteri kabinet harus dilengkapi dengan data profil yang mumpuni.
"Bagi kami menyusun kabinet harus dengan kontemplasi dilengkapi dengan kata data profil setiap calon yang ada dan presiden punya opsi-opsi itulah yang harus dibahas," katanya kepada wartawan, Kamis (1/8/2019).
Baca Juga: INDEF: Milenial Cocoknya jadi Menteri Pariwisata dan Kepala Bekraf
Baca Juga: Selain Jokowi, Tamu Istimewa Kongres V PDIP ada Prabowo
Lanjutnya, ia menambahkan, seharusnya partai tidak menekan-nekan dalam penyusunan kabinet. Sebab, menurutnya, peran partai semestinya melakukan strategi mobilisasi rakyat, bukan justru "mengembosi" hak prerogratif Presiden dalam memilih para menterinya.
"Seharusnya tidak ada tekan-menekan di dalam penyusunan hal itu. Kalau kita bicara tentang peran partai di dalam memenangkan Pak Jokowi dan Ma'ruf Amin, peran partai itu lebih upaya strategi memobilisasi rakyat. Tapi bukan peran itu kemudian meniadakan hak prerogatif presiden," ucapnya.
Ia pun mengaku mempercayai presiden Jokowi menyusun kabinet dalam sunyi dan akan menghasilkan sosok-sosok kabinet berkaliber nasional dan internasional.
"Sehingga kabinet Jokowi, (yang disebut) ibu Mega disebut the dream team kabinet yang mampu menyelesaikan krisis dimensi saat itu," tukasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Vicky Fadil
