Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Selain Jokowi, Tamu Istimewa Kongres V PDIP ada Prabowo

Selain Jokowi, Tamu Istimewa Kongres V PDIP ada Prabowo Kredit Foto: Antara/Puspa Perwitasari
Warta Ekonomi, Jakarta -

Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto memastikan dalam acara Kongres V PDIP, pada 8-11 Agustus 2019 di Bali, selain Presiden Joko Widodo akan dihadiri juga Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto.

Diketahui, Prabowo sudah mengkonfirmasi kehadiran tersebut langsung ke Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.

Selain itu, Hasto mengatakan sebanyak 2.047 undangan diberikan PDIP untuk kalangan umum di luar partai dan perwakilan DPP, DPD dan DPC PDIP seluruh Indonesia.

"Pak Prabowo ketika pertemuan bersama ibu Megawati Soekarnoputri sudah menyatakan bahwa beliau akan hadir, tentu saja para ketua umum partai Koalisi Indonesia Kerja kami undang," kata dalam konferensi pers di Kantor DPP PDIP, di Jakarta, Kamis (1/8/2019).

Baca Juga: Sudah Makan Nasi Goreng Bu Mega, Prabowo Harus Jemput Habib Rizieq

Baca Juga: Hampir Dipastikan, Megawati Jadi Ketum Lagi

Lanjutnya, ia mengatakan undangan yang diberikan PDIP itu terdiri dari VIP dan VVIP, serta jajaran menteri Kabinet Gotong Royong juga diundang dalam kongres tersebut.

Sambungnya, tak lupa PDIP mengundang tokoh lintas agama, seperti perwakilan dari NU, Muhammadiyah serta Konferensi Waligereja Indonesia (KWI).

"Sebelumnya pernah menjadi DPP partai senior partai, kami undang, beberapa tamu-tamu khusus, ada juga pengamat politik yang menjadi mitra dialog kami membangun partai," ujarnya.

Tambahnya, "Tokoh-tokoh yang kami undang tokoh budayawan kami undang karena secara khusus kami akan bahas hal tersebut. Mantan menteri Kabinet Gotong Royong sebagian kami undang," sambungnya.Sambunya, ia mengatakan mulanya Kongres V PDIP dijadwalkan terselenggara pada awal 2020. Namun, Megawati menggunakan hak prerogatifnya untuk mempercepat pelaksanaan Kongres Nasional PDIP.

"Percepatan tersebut tidak hanya untuk menyesuaikan agenda strategis pemerintahan negara, namun juga untuk konsolidasi ideologi, politik, organisasi, kader dan seluruh sumber daya partai agar bisa memenuhi tanggung jawab dalam membangun masa depan bangsa dan negara," tukasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Vicky Fadil

Bagikan Artikel: