Sekretaris Kementerian Koperasi dan UKM, Prof Rully Indrawan, mengajak para kepala daerah, dalam hal ini bupati dan walikota untuk menggunakan kewenangan yang dimilikinya dalam membantu mengembangkan UMKM di masing-masing daerahnya, terutama pengembangan di bidang usaha mikro.
Ajakan tersebut, disampaikan Rully, saat memberikan sambutan pada acara peringatan Hari UMKM Nasional yang dipadukan dengan Hari Jadi ke 342 Kota Cianjur, di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Kamis (15/8/2019).
Selain Prof Rully, pada kesempatan itu juga dihadiri Plt Bupati Cianjur, Herman Suherman, Deputi Pembiayaan Kemenkop dan UKM, Yuana Sutyowati, Ketua DPRD Kabupaten Cianjur Andri Suryanegara, dan sejumlah Muspida lainnya.
Baca Juga: Kemenkop dan UKM Minta Skala Ekonomi Petani Kopi Ditingkatkan
Rully mengatakan, Hari UMKM Nasional ini, merupakan momentum untuk mengingatkan kepada semua pihak bahwa ada kelompok (UMKM) yang harus senantiasa diperhatikan dan didukung keberadaan agar bisa menciptakan usaha yang lebih baik dan berimbas pada kesejahteraan masyarakat.
Rully menjelaskan, UMKM merupakan kelompok masyarakat yang telah memberikan kontribusi besar kepada bangsa dan negara. Bagaimana tidak, katanya, 99,97 persen pelaku ekonomi nasional adalah kelompok usaha yang dikategorikan UMKM.
"Sedangkan usaha besar hanya 0,03 persen. Bahkan tenaga kerja di Indonesia terserap 97 persen di bidang UMKM. Jadi jangan sekali-sekali melecehkan UMKM. Mereka adalah saudara-saudara kita, dan kita sendiri ada di dalamnya," ujar Rully.
Tak hanya itu, dia juga mengatakan, kontribusi UMKM kepada PDB nasional sebanyak 60 persen. Artinya, begitu besarnya potensi UMKM ini, khususnya mikro, maka diperlukan perhatian serius dari para kepala daerah.
Baca Juga: Kemenkop Siapkan Program Strategis Tingkatkan Kinerja UMKM
"Mikro itu kan ada di kabupaten dan kota, usaha kecil ada di provinsi, dan usaha menengah ada di tingkat nasional. Karenanya, dengan kewenangan yang ada, bupati atau walikota harusnya memberikan dukungan kepada usaha mikro di daerahnya, terutama menyangkut akses permodalannya," kata Prof Rully.
Menurut dia, membesarkan usaha mikro merupakan tugas bersama. "Makanya bupati perlu memberikan perhatian besar kepada usaha mikro ini dengan memberikan akses permodalan. Tapi tentu saja Pak Bupati tidak bisa sendirian, diperlukan bantuan dari berbagai kalangan. Apalagi jumlahnya cukup besar, yakni 62 juta UMKM di seluruh Indonesia," kata Prof Rully menambahkan.
"Saya baru enam bulan di kementerian. Saya berusaha mengutak-atik bagaimana meningkatkan UMKM, khususnya mikro yang saat ini tercatat 62 juta. Ini harus betul-betul dibina dan diperhatikan, terutama menyangkut pembiayaannya. Makanya Bu Yuana mohon membantu pembiayaan kepada para pelaku usaha mikro ini," katanya.
Dia mengatakan, pemerintah pusat akan memberikan akses bagi upaya pengembangan usaha mikro. "Jadi tak perlu khawatir juga soal permodalan, pemerintah akan berupaya semaksimal mungkin memberikan akses permodalan sesuai dengan aturan yang berlaku," katanya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Ning Rahayu
Editor: Kumairoh
Tag Terkait: