- Home
- /
- Kabar Finansial
- /
- Bursa
Asing Bawa Kabur Cuan Triliunan dari Pasar Modal, Apa Sih Biang Keroknya?
Deras, aliran dana asing yang keluar dari pasar modal Indonesia semakin deras di sepanjang pekan ini. Mengakhiri perdagangan bursa sesi I, Kamis (22/08/2019), asing tercatat mengantongi nilai jual bersih sebesar Rp282,85 miliar. Bahkan, dalam sepekan terakhir, keuntungan yang dibawa kabur oleh asing mencapai Rp2,01 triliun.
Baca Juga: Dear BI, Rupiah Sabar Menanti Mukjizatmu!
Berbagai sentimen, baik domestik maupun global menjadi biang kerok atas tekanan jual tersebut. Dari domestik, pelaku pasar sempat ketakuan oleh aksi kerusuhan yang terjadi di Manokwari dan beberapa wilayah di Papua. Kemudian, pelaku pasar juga dibuat harap-harap cemas oleh kebijakan suku bunga Bank Indonesia yang saat ini masih dibahas dalam rapat Dewan Gubernur BI.
Baca Juga: Awas! Image Keamaan Investasi Indonesia Bisa Negatif dan Asing Ogah Investasi Jika. . . .
Kemudian, dari sisi global, sentimen perang dagang sebetulnya tidak terlalu membebani pergerakan bursa saham Asia dan IHSG. Pasalnya, hubungan antara AS dan China kini sudah cenderung melunak. Hanya saja, pelaku pasar sedikit kecewa karena bank sentral AS, The Fed, memberikan sinyal bahwa tidak akan ada penurunan suku bunga lanjutan.
Dengan berbagai sentimen tersebut, menjadi suatu kewajaran jika aset-aset investasi asal Indonesia menjadi tertekan. Misalnya saja, rupiah yang harus kembali terkoreksi 0,04% ke level Rp14.245 per dolar AS, di mana sebelumnya rupiah sempat unggul atas mata uang Paman Sam itu.
Baca Juga: Ditolak Bank Artos, BCA Bidik Target Akuisisi Bank Lain Buat Jalankan Binis Baru
Selain rupiah, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menjadi korban yang tak kalah nelangsanya. Pada jeda siang perdagangan hari ini, IHSG ditutup dengan koreksi 0,50% ke level 6.221,71. Padahal, pagi tadi IHSG dibuka menguat hingga ke level tertinggi di 6.265,96, sedangkan kini IHSG jatuh hingga ke level terendah di 6.220,86.
Baca Juga: IHSG Naik 0,07% di Awal Sesi I
Sejumlah 9,76 miliar saham telah diperdagangkan dengan frekuensi 226.673 kali transaksi dan nilai transaksinya mencapai Rp3,66 triliun. Pergerakan saham sepanjang sesi I didominasi oleh saham yang melemah dengan rincian 135 saham naik, 215 saham turun, dan 159 saham lainnya stagnan.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Lestari Ningsih
Editor: Lestari Ningsih