Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Berani Tuduh Iran Tapi Trump Ogah Perang

Berani Tuduh Iran Tapi Trump Ogah Perang Kredit Foto: Foto/Reuters/Feline Lim
Warta Ekonomi, Washington -

Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump mengatakan bahwa pihaknya tidak ingin tergesa-gesa dalam melancarkan serangan terhadap pelaku penyerangan kilang minyak Arab Saudi. Pernyataan tersebut cukup bertolak belakang dengan pernyataan awal yang sempat disampaikannya.

Kabar sebelumnya menyebut bahwa Trump menuding Iran yang menjadi dalang di balik aksi serangan tersebut. Meski begitu, politisi Partai Republik itu enggan menyatakan perang kepada Teheran.

Alasan Trump cukup bisa dimengerti bahwa jika Washington melancarkan serangan, harga minyak akan melonjak dan kekhawatiran akan konflik baru di Timur Tengah akan meningkat.

Baca Juga: Rusia Minta Semua Negara Jangan Cepat Ambil Simpulan Atas Serangan di Arab Saudi

Dikatakan oleh Trump, AS masih menyelidiki apakah Iran berada di belakang serangan Saudi.

"Tetapi tentu saja terlihat seperti itu pada saat ini," ucap Trump.

Meski begitu, Trump menjelaskan, biar bagaimanapun ia tidak akan tergesa-gesa untuk masuk ke dalam konflik baru atas nama Arab Saudi.

"Saya seseorang yang tidak ingin berperang. Kami memiliki banyak opsi tetapi saya tidak melihat opsi saat ini. Kami ingin menemukan secara pasti siapa yang melakukan ini," imbuhnya seperti dikutip dariĀ Reuters, Selasa (17/9/2019).

Trump pun menegaskan jika dirinya belum membuat komitmen untuk melindungi Saudi. Meski begitu ia dipastikan akan membantu memulihkan kondisi Saudi.

"Tidak, saya belum berjanji pada orang Saudi. Kami harus duduk bersama Saudi dan menyelesaikan sesuatu. Itu serangan terhadap Arab Saudi, dan itu bukan serangan terhadap kami. Tapi kami pasti akan membantu mereka," sambungnya.

Baca Juga: Pejabat Arab Saudi: Serangan Kilang Minyak Tak Bisa Ditolerir!

Beberapa anggota Kabinet Trump, termasuk Menteri Luar Negeri Mike Pompeo dan Menteri Energi Rick Perry, menyalahkan Teheran atas serangan itu. Terkait hal itu, Trump mengatakan Pompeo akan melakukan perjalanan ke Arab Saudi.

"Pompeo dan lainnya akan melakukan perjalanan ke Arab Saudi segera," kata Trump.

Iran telah menolak tuduhan AS yang menuding mereka berada di balik serangan pada hari Sabtu lalu. Serangan itu merusak pabrik pemrosesan minyak mentah terbesar di dunia dan memicu lonjakan terbesar dalam harga minyak mentah dalam beberapa dekade.

Presiden Iran Hassan Rouhani mengatakan serangan itu dilakukan oleh "orang Yaman" sebagai balasan atas serangan koalisi militer pimpinan Arab Saudi dalam perang dengan kelompok Houthi.

Baca Juga: Hindari Terulangnya Ledakan di Kilang Minyak, Rusia Tawarkan Sistem Pertahanan Ini ke Arab Saudi

"Orang-orang Yaman menggunakan hak pertahanan mereka yang sah," kata Rouhani kepada wartawan saat kunjungan ke Ankara.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran Abbas Mousavi menyebut tuduhan itu tidak dapat diterima dan sama sekali tidak berdasar.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: