Wakil Presiden Jusuf Kalla hari ini (16/10/2019) resmi membuka Trade Expo Indonesia (TEI) 2019 di ICE BSD, Tangerang, Banten. Ajang promosi tahunan berskala internasional yang mengusung tema Moving Forward to Serve the World dihelat selama 16-20 Oktober 2019.
Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita mengungkapkan, telah terjadwal sekitar 84 penandatanganan nota kesepahaman (MoU) dengan 25 negara dari program misi pembelian (buying mission), di antaranya dengan Jepang, Malaysia, Spanyol, Somalia, India, dan Australia.
Berbagai produk yang diminati beberapa negara tersebut antara lain batu bara, sarang burung walet, kertas, kopi, plastik, minyak nabati, sayuran dan buah-buahan, makanan laut, makanan olahan, hasil perkebunan, boneka, rempah-rempah, karet, arang kelapa, minyak kelapa murni (VCO), alat kesehatan, besi baja, dan baja anti karat.
Baca Juga: Resmi Digelar, TEI 2019 Fokus Kerja Sama B2B
"Kami optimistis TEI tahun ini bisa lebih baik dari tahun lalu. Melalui penjajakan bisnis (business matching), diharapkan tercipta lebih banyak kerja sama bisnis antara buyer dan peserta pameran sehingga memperluas jaringan pemasaran ke mancanegara," ujar Enggar pada konferensi pers TEI 2019.
Asal tahu saja, pada TEI tahun ini tercatat ada 1.497 perusahaan nasional yang memamerkan produk dan jasa terbaik di Indonesia, mulai dari produk manufaktur, produk kreatif inovatif, industri strategis hingga kerajinan.
Hingga 15 Oktober 2019, telah terdaftar 6.025 buyers dari 120 negara. Negara dengan jumlah buyers terbanyak selain Indonesia, yaitu Malaysia, Arab Saudi, Nigeria, Tiongkok, India, Thailand, Amerika Serikat (AS), Filipina, dan Sri Lanka.
Dari jumlah buyers yang telah mendaftar tersebut, ada 10.079 permintaan terhadap produk unggulan Indonesia, yaitu kopi, makanan dan minuman dalam kemasan, produk bahan makanan, tekstil dan garmen, serta kerajinan tangan.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Rosmayanti