Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Menyimak Perjalanan Karier Ahok, Calon Komisaris Pertamina

Menyimak Perjalanan Karier Ahok, Calon Komisaris Pertamina Kredit Foto: Antara/Akbar Nugroho Gumay
Warta Ekonomi -

Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok diminta oleh Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir untuk menjadi bos di salah satu BUMN. Soal BUMN mana yang akan dipimpinnya belum diungkapkan.

Kendati demikian, Ahok mengaku siap ditempatkan di BUMN mana saja. Terpenting baginya bisa kembali mengabdi kepada negara.

Sementara Staf Ahli Menteri BUMN Arya Sinulingga sebelumnya mengatakan mantan Gubernur DKI Jakarta itu akan memimpin BUMN strategis. Sektor BUMN tersebut, menurut Arya adalah yang membutuhkan perhatian besar.

"Yang pasti kalau sektor mana, pasti ini yang kita lihat memang butuh perhatian besar dan memengaruhi banyak orang," kata dia.

Sementara warganet berharap Ahok bisa menjadi bos di BUMN yang saat ini punya banyak masalah supaya bisa dibenahi. BUMN tersebut, di antaranya PLN, Pertamina, BPJS dan PT Garuda.

Pria kelahiran Manggar, Belitung Timur, 29 Juni 1966 ini sebelum menduduki jabatan sebagai Gubernur DKI pada 2014-2017 lalu, dikenal sebagai pengusaha, selain sebagai seorang politisi. Kader PDI Perjuangan ini pun memiliki pengalaman bekerja di sejumlah perusahaan hingga pemerintahan. 

Ahok yang pernah mengenyam pendidikan strata I di Teknik Geologi Universitas Trisakti dan starta II di Manajemen Keuangan Prasetya Mulya Jakarta, itu pernah menjadi Direktur PT Nurindra Ekapersada pada 1992-2005. Sementara pada 1994, dia menjabat sebagai Asisten Presiden Simaxindo.

Pada tahun 2004, Ahok menjadi Ketua DPC Partai Perhimpunan Indonesia Baru (PIB) Kabupaten Belitung. Di tahun yang sama, dia menjadi anggota DPRD Kabupaten Belitung. Kemudian pada 2005, Ahok bersama dengan Khairul Effendi mencalonkan diri sebagai Bupati dan Wakil Bupati Belitung Timur periode 2005-2010.

Ahok menang suara dan menjadi Bupati Belitung Timur, namun dia mengundurkan diri pada 2016 untuk mengikuti pemilihan Gubernur Bangka Belitung tahun 2007 tapi kalah suara dari lawannya, Eko Maulana Ali.

Setelah itu, pada tahun 2009-2012, Ahok menjadi anggota Komisi II DPR RI. Dan pada 2012, Ahok mencalonkan diri sebagai Wakil Gubernur DKI Jakarta berpasangan dengan Joko Widodo (Jokowi) dalam Pilkada DKI Jakarta tahun 2012. Ahok-Jokowi menang mengalahkan pasangan Fauzi Bowo-Nachrowi Ramli.

Dua tahun kemudian, Ahok menjadi Gubernur DKI Jakarta, menggantikan Jokowi yang menjadi Presiden RI pada November 2014 hingga 2017.

Dia kembali mencalonkan diri dalam Pilkada DKI 2017, berpasangan dengan Djarot Saiful Hidayat, namun kalah dari pasangan Anies Baswedan. Saat itu, Ahok juga kena kasus penodaan agama dan divonis dua tahun penjara.

Selama menjadi gubernur, Ahok telah membuat beberapa program dan membenahi beberapa lokasi. Di antaranya menciptakan Ruang Publik Terpadu Ramah Anak, Layanan Kesehatan Ketuk Pintu Layani dengan Hati, pembangunan rumah sakit umum kecamatan tipe D, pembenahan trotoar, jembatan pedestrian Manggarai, penertiban Kalijodo, Pasar Tanah Abang hingga Relokasi Kampung Pulo.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Cahyo Prayogo

Bagikan Artikel: