Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan mencatat dari sekitar 911.000 hektare lahan kritis, 714.000 hektare berada di wilayah Jawa Barat. Lahan kritis tersebut berada di kawasan hutan, sedangkan sisanya berada dalam kawasan hutan.
Menanggapi kondisi tersebut, Pemerintah Daerah Provinsi (Pemdaprov) Jawa Barat melalui Dinas Kehutanan akan meluncurkan aplikasi khusus yaitu e-tanam untuk meningkatkan peran serta masyarakat dalam menanam pohon.
“Ini adalah tugas kita untuk memulihkannya,” kata Perencana Dinas Kehutanan (Dishut) Provinsi Jawa Barat, Aris Dwi S kepada wartawan di sela kegiatan ‘Peringatan Hari Pohon Se-Dunia’ yang digelar Kelompok Kerja (Pokja) Wartawan Gedung Sate di Bandung, Kamis (21/11/2019).
Baca Juga: Rehabilitasi Hutan dan Lahan Rp2,7 T untuk Serap Jutaan Tenaga Kerja
Adapun tujuan lain dirancangnya aplikasi ini, sebagai bentuk inovasi Dishut Provinsi Jabar, sesuai dengan komitmen Gubernur Jabar dalam merealisasikan visi-misi Jabar Juara Lahir Batin. Aplikasi itu pun menyediakan informasi ketersediaan bibit pohon bagi warga yang akan menanam pohon.
“Dalam aplikasi ini terdapat layanan bibit. Kalau masyarakat butuh, kemudian nanti mereka di rumah itu nanti akan ada notifikasi kira-kira bibitnya bisa diambil di mana,” paparnya.
Selain itu, aplikasi e-tanam ini diharapkan mampu menurunkan emisi gas rumah kaca sebesar 29 persen di Indonesia. "Lewat, aplikasi ini masyarakat akan tahun berapa serapan Co2 nya," imbuhnya.
Aris menyebutkan aplikasi tersebut dirancang sejak 2018 lalu ditargetkan akhir tahun 2019 bisa rampung. Namun, sebelum launching, masyarakat bisa langsunv mengakses aplikasi ini di laman http://e-tanam.dishut.jabarprov.go.id/app.
"Mudah-mudahan bisa langsung launching aplikasi yang kita targetkan akhir tahun ini," pungkasnya.
Pada kesempatan yang sama, bertepatan dengan Hari Pohon se-Dunia Kementerian Lingkungan Hidup RI, Dishut Jabar, Pehutani Divisi Regional III Jawa Barat, Komunitas
Pohon Indonesia (KPI) bersama wartawan Pokja Gedung Sate melakukan penanaman bibit pohon di sekitar Bandung Zoo.
Ketua Pokja Wartawan gedung Sate, Bayu Anggoro mengatakan kegiatan tersebut sebagai bentuk kepedulian terhadap lingkungan.
"Diharapkan bisa menumbuhkan kesadaran masyarakat dan bersama-sama melestarikan lingkungan," tandasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Rahmat Saepulloh
Editor: Vicky Fadil
Tag Terkait: