“Persib milik kita, kebanggaan Jawa Barat. Saya mengajak Forum Komunikasi Pimpinan Daerah kota Bandung, untuk membuka diskusi dan telaah hukum yang mendalam dan terbuka atas problem stadion GBLA,” ujarnya.
Farhan menegaskan, Kota Bandung tengah dihadapkan dengan permasalahan serius yaitu kontroversi penggusuran rumah deret Tamansari dan ketidakjelasan fungsi Stadion GBLA Gedebage. “Para pimpinan wilayah Kota Bandung mampu menjadikan kota Bandung tetap sebagai rumah Sang Pangeran Biru. dan Kota Bandung tidak mengulang ironi menyedihkan, di Tamansari manusia digusur dari ruang hidup, di Stadion GBLA tidak satupun manusia boleh masuk,” tambahnya.
Adapun Manajer Persib, Umuh Muchtar mengatakan pihaknya memberi batas waktu selama satu bulan terkait kepastian pengalihan pengelolaan Stadion GBLA. Apabila dalam waktu satu bulan tidak ada kejelasan, maka PT PBB selaku pengelola klub akan langsung mendekati Pemerintah Kabupaten Bandung untuk mengelola Stadion Si Jalak Harupat, Soreang, Kabupaten Bandung.
“Stadion GBLA akan Kami jadikan lapangan bertaraf internasional seperti di Eropa, tapi sampai saat ini tidak ada kejelasan dari Pemkot Bandung," pungkasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Rahmat Saepulloh
Editor: Vicky Fadil