Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Mata uang Garuda beranjak dari zona merah dan menggertak dolar AS untuk mundur dari kejayaannya. Terhitung hingga pukul 14.28 WIB, rupiah mampu membalikkan poisisi menjadi terapresiasi 0,04% ke level Rp13.950 per dolar AS.
Kendati belum dapat unggul, rupiah telah mengikis depresiasinya terhadap euro (-0,23%), poundsterling (-0,11%), dan dolar Australia (-0,02%). Hal itu tetap saja tidak dapat menutupi performa rupiah yang semakin membaik, khususnya di kancah Asia.
Baca Juga: Peruntungan Dolar AS vs Rupiah di Akhir Pekan: Nano-Nano, Gan!
Jika beberapa saat lalu rupiah masih berada di posisi kelima, sore ini rupiah merangkak naik ke poisisi kedua terbaik di Asia setelah yen (-0,09%). Pasukan mata uang Asia lainnya tengah tertekan oleh rupiah, termasuk di antaranya adalah baht (0,17%), yuan (0,10%), ringgit (0,06%), dan dolar Singapura (0,04%).
Baca Juga: Jiwasraya Invest di Saham ABBA, Kementerian BUMN Bongkar Fakta Mencengangkan! Bukan Main!
Di sisi lain, dolar AS justru menunjukkan pergerakan yang semakin menurun. Bak luluh lantak oleh perlawanan global, mata uang Paman Sam itu melemah di hampir semua mata uang dunia, kecuali dolar New Zealand, baht, dan yuan.
Optimisme pasar atas perjanjian dagang AS-China yang akan diteken pada pekan pertama Januari 2020 membuat pelaku pasar tak ragu untuk melepas dolar AS. Alhasil, dolar AS pun tertekan di hadapan dolar Taiwan, dolar Singapura, won, yen, dolar Hong Kong, franc, poundsterling, dan euro.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Lestari Ningsih
Editor: Lestari Ningsih
Tag Terkait:
