Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Manuver Gibran-Bobby di Mata Rakyat: Aji Mumpung, Dinasti Politik dan Sosok Penggebrak

Manuver Gibran-Bobby di Mata Rakyat: Aji Mumpung, Dinasti Politik dan Sosok Penggebrak Kredit Foto: Antara/R Rekotomo

Bagaimana dengan Bobby Nasution?

Menantu dari Presiden Jokowi itu belakangan ini menjadi sorotan publik. Alasannya apalagi kalau bukan karena kesibukannya menjalani komunikasi dengan partai-partai politik untuk maju di Pilkada Medan 2020.

Dengan majunya suami dari Kahiyang Ayu ini di Pemilihan Wali Kota Medan mendapatkan berbagai tanggapan dari sejumlah warga Kota Medan, Sumatera Utara. Seperti diungkapkan seorang pedagang warung kopi, Iskandar.

Iskandar mengatakan tidak mempermasalahan sosok dari Bobby Nasution yang merupakan bagian keluarga besar dari Istana Negara. Namun, keinginan dia, siapa calon wali kota Medan yang terpilih dapat membangun kota terbesar nomor tiga di Indonesia ini lebih baik lagi ke depannya.

Baca Juga: Bobby Nasution dan Putri Mahkota Ma'ruf Amin Sowan ke Prabowo, Politik Adalah Koentji

"Siapa pun calon wali kotanya, aku tidak melihat latar belakang dari mana. Tapi, harus memiliki latar belakangan bisa membangun Medan dengan baik dan dapat mensejahterahkan rakyatnya," kata Iskandar kepada VIVAnews, Selasa 17 Desember 2019, lalu.

Iskandar mengatakan jangan terulang kembali wali kota Medan terjerat hukum seperti yang terakhir mantan Wali Kota Medan, HT Dzulmi Eldin, yang harus berurusan dengan Komisi Pemberantasan Korupsi terkait kasus korupsi dialaminya.

"Yang penting. Jangan bikin malu, dari Gubenur dan Wali Kota jangan ditangkap KPK lagi," kata Iskandar.

Iskandar menjelaskan jangan sampai majunya Bobby Nasution haus dengan kekuasaan saja. Meski Iskandar tidak terlalu mengerti politik dinasti. Tapi, ia mengingatkan Wali Kota Medan terpilih nantinya harus mencontoh kinerja Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini.

"Wali Kota Surabaya, harus dicontoh. Untuk memajukan daerahnya. Dia juga menolak jabatan lebih baik lagi menjadi menteri. Contoh itu, seperti beliau," kata Iskandar.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: