Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Tips Lindungi Mobil dari Kerusakan Akibat Banjir di Musim Hujan

Tips Lindungi Mobil dari Kerusakan Akibat Banjir di Musim Hujan Warga melintas disamping mobil bertumpuk di Perumahan Pondok Gede Permai, Bekasi, Kamis (2/1). Banjir besar yang menerjang Perumahan Pondok Gede Permai, Jatiasih, Bekasi, Jawa Barat, membuat mobil-mobil warga saling bertumpuk. Kondisi mobil pun rusak mulai dari kaca pecah hingga bodi yang penyok. | Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Curah hujan tinggi dan genangan air yang terjadi di awal tahun seakan menjadi kejutan bagi warga ibu kota. Meski kini genangan air sudah mulai surut, warga harus tetap waspada karena menurut Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), hujan dengan intensitas tinggi masih berpotensi terjadi dalam beberapa hari ke depan dan puncak curah hujan akan terjadi di Februari dan Maret.

Kondisi tersebut tentunya menjadi peringatan dini bagi masyarakat yang tinggal di sekitar kawasan maupun yang akan melintasi ruas jalan rentan dilanda banjir.

SVP Communication, Event, & Service Management Asuransi Astra, L Iwan Pranoto menyarankan agar para pengendara tetap berhati-hati saat hendak melintasi jalan yang tergenang air cukup tinggi. Saat melintasi genangan, tentu dapat menimbulkan masalah pada kendaraan. Risiko yang paling sering terjadi adalah engine water hammer.

Baca Juga: Soal Banjir, Moeldoko Salahkan Daerah Lain, Bela Anies?

Engine water hammer atau hydrolocking merupakan kondisi mesin mobil mati mendadak alias mogok yang disebabkan masuknya air ke dalam ruang bakar melalui air intake. Kondisi tersebut menimbulkan tekanan besar di ruang silinder oleh piston yang dapat menyebabkan bengkoknya stang piston, rusaknya ring piston, dinding silinder, hingga melengkungnya head silinder.

Saat melewati genangan, sebaiknya pastikan ketinggian genangan air setidaknya 30 cm di bawah air intake, sehingga aman dan tidak menyedot air. Langkah selanjutnya adalah injak gas secukupnya dan jangan menggunakan putaran mesin tinggi agar air tidak masuk ke saluran pembuangan gas atau knalpot.

"Cara terbaik agar terhindar dari engine water hammer ini adalah menghindari genangan tersebut. Jika belum terlanjur melintas, sebaiknya segera putar balik dan lewat jalan lain. Jangan pernah memaksakan diri apalagi sengaja menerjang genangan. Kalau sudah mogok, risikonya akan lebih besar," ujar Iwan.

Selain dapat mengurangi performa mesin mobil, merujuk pada Polis Standar Asuransi Kendaraan Bermotor Indonesia (PSAKBI) Bab II pasal 3 ayat 4, kerusakan mesin akibat kedua kejadian tersebut juga merupakan jenis kejadian yang dikecualikan sehingga tidak akan bisa diklaim.

"Pertanggungan ini tidak menjamin kerugian, kerusakan dan atau biaya atas kendaraan bermotor dan atau tanggung jawab hukum terhadap pihak ketiga jika dikemudikan secara paksa walaupun secara teknis kondisi kendaraan dalam keadaan rusak atau tidak laik jalan," ungkap Iwan.

Baca Juga: Emang Benar Anies Kunjungi Lokasi Banjir, Solusinya Apa?

Untuk itu, perhatikan selalu kondisi jalan yang akan Anda lalui. Selain itu, tingkatkan proteksi kendaraan dengan perluasan jaminan di Garda Oto, produk asuransi mobil dari Asuransi Astra. Melalui perluasan jaminan, Anda bisa klaim kerusakan yang disebabkan bencana alam seperti banjir. Jika mobil Anda sudah terlindungi dengan perluasan perlindungan banjir, sebaiknya tidak menerjang banjir dan tidak menyalakan mobil yang terendam air sebelumnya.

Bagi pelanggan Garda Oto, bila mobil Anda terendam banjir dan membutuhkan layanan darurat bisa segera menghubungi call center Garda Akses 24 jam di nomor 1500112 untuk mendapat penanganan dari petugas Garda Siaga secara gratis.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel: