Kredit Foto: Antara/Akbar Nugroho Gumay
Mantan Menko Perekonomian era Presiden Gus Dur, Rizal Ramli kembali mengkritik kinerja pemerintah yang berencana menarik utang mencapai Rp 63,3 triliun, pada awal tahun 2020.
Menurut dia, hal ini akan menjadi alasan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS. "Penguatan rupiah hasil 'doping' pinjaman," cuitnya dalam akun Twitternya, Senin (13/1).
Baca Juga: Rizal Ramli: Ahokers Payah!
Baca Juga: Resolusi Keuangan 2020, Bebaskan Dirimu dari Utang dan Miliki Dana Darurat
Lanjutnya, ia menilai jika cara kerja pemerintah dalam hal ini Kementerian Keuangan, yang sepertinya doyan utang, maka akan terjadi masalah baru pada masa yang akan datang.
"Utang lagi utang lagi. Tabungan masalah baru, cerdasan dikit kek," tukasnya.
Diketahui, pemerintah berencana menarik utang sebesar Rp63,3 triliun, yang terdiri dari dua kali lelang Surat Utang Negara (SUN).
Kedua, pamerintah telah melakukan transaksi penjualan SUN dalam dua mata uang asing. SUN mata uang asing tediri dari 1,2 miliar dolar AS atau Rp16,8 triliun (kurs Rp14.000), 800 juta dolar AS atau Rp11,2 triliun, dan 1 miliar euro atau Rp15,3 triliun (kurs Rp15.300).
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Vicky Fadil
