Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Bang Fadli Nyinyirin BKMG: Jangan-jangan Ngeramalnya Pakai Feeling

Bang Fadli Nyinyirin BKMG: Jangan-jangan Ngeramalnya Pakai Feeling Wakil Ketua DPR Fadli Zon (kanan) didampingi Sejarawan Taufik Abdullah (kiri) memberikan paparan saat bedah buku "Indonesia Tidak Pernah Dijajah" karya Batara R Hutagalung di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (19/8/2019). Bedah buku tersebut bertujuan untuk mengingatkan bagi masyarakat terkait sejarah-sejarah apakah benar Indonesia betul terjajah. | Kredit Foto: Antara/Rivan Awal Lingga
Warta Ekonomi, Jakarta -

Banjir di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi, dan Lebak karena curah hujan deras pada 1 Januari 2020 menjadi peristiwa yang menakutkan. Masyarakat pun menjadi waspada potensi banjir terulang.

Persoalan banjir masih menjadi perhatian Anggota Komisi I DPR, Fadli Zon dalam akun media sosial Twitter-nya. Namun, elite Gerindra itu menyoroti ketidakakuratan prakiraan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).

Fadli menyindir BMKG karena merespons cuitan Presiden Indonesia Lawyers Club (ILC) sekaligus jurnalis senior, Karni Ilyas.

Baca Juga: Bang Ngabalin, Disuruh Fadli Zon Belajar Lagi Nih

Karni dalam cuitannya, heran dengan ramalan BMKG yang memprakirakan 2 Januari sampai 12 Januari 2020, wilayah Jakarta berpotensi hujan ekstrem. Namun, kenyataannya berbeda. Padahal, pemerintah AS lewat Kedubes di RI ikut memperingati warganya.

"BMK ramalkan 2 Januari sampai hari ini, Jkt hujan extrim, puncaknya hari ini. AS pun ikut peringatkan warganya.Ternyata sampai sore ini cuaca cerah. Sebaliknya 1 Januari, tanpa aba-aba Jabodetabek dilanda hujan terlebat dlm seabad.Mungkinkah alat canggih dikalahkan pawang hujan?" cuit Karni dikutip, Senin (13/1/2020).

Fadli pun mencuit komentarnya untuk memberikan komentar. Ia pun ikut heran karena lembaga resmi di Tanah Air sering salah ramal atau salah data.

Ia mencontohkan kasus di perairan Banten yang terjadi 22 Desember 2018 tanpa prediksi tsunami. Peristiwa yang dikenal Tsunami Selat Sunda ini merenggut sedikitnya 400 orang tewas serta lebih dari 7 ribu mengalami luka-luka.

"Saya juga heran lembaga kita sering salah ramal atau salah data. Dmn pertanggungjawabannya. Jangan2 pakai feeling ngeramalnya. Jadi ingat tsunami di Banten. Tapi so far paling bagus BBC Weather trus lihat Jakarta," demikian cuitan Fadli.

Adapun banjir dan longsor di Jabodetabek dan Lebak yang terjadi awal 2020 sudah merenggut korban jiwa hingga 67 orang. Angka ini berdasarkan Pusat Data Informasi dan Komunikasi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), hingga Senin (6/1/2020).

Baca Juga: Saran Atasi Banjir, Kepala BNPB: Pemda Harus Tegas Terhadap Warga!

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel: