Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Terkait Rencana Perdamaian Timur Tengah AS, Indonesia Desak OKI Dukung Penuh Palestina

Terkait Rencana Perdamaian Timur Tengah AS, Indonesia Desak OKI Dukung Penuh Palestina Pendukung rakyat Palestina mengadakan aksi protes menentang keputusan Presiden Amerika Serikat Donald Trump yang mengakui Yerusalem sebagai ibukota Israel, di Sao Paulo, Brasil, Jumat (15/12). | Kredit Foto: Reuters/Nacho Doce
Warta Ekonomi, Jakarta -

Indonesia mendesak semua anggota Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) untuk tetap bersatu dan berkomitmen dalam solidaritas penuh untuk Palestina. Hal itu disampaikan Wakil Menteri Luar Negeri Mahendra Siregar saat menghadiri Open-Ended Extraordinary Meeting of the OIC Executive Committee at the Level of Foreign Ministers (Konferensi Tingkat Menteri/KTM Luar Biasa Komite Eksekutif Organisasi Kerja Sama Islam/OKI) di Jeddah, Arab Saudi pada Senin 3 Februari 2020.

KTM ini diselenggarakan atas permintaan Palestina menanggapi pernyataan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump pada 28 Januari 2020 silam terkait “Deal of Century atau Kesepakatan Abad Ini” yang berisi proposal perdamaian Timur Tengah, yang termasuk di dalamnya mengharuskan negara Palestina di masa yang akan datang untuk "didemiliterisasi", sementara meresmikan kedaulatan Israel atas pemukiman yang dibangun di wilayah yang diduduki.

“Indonesia mendesak semua anggota OKI agar tetap bersatu dan berkomitmen dalam solidaritas penuh untuk Palestina,” tegas Wakil Menteri Luar Negeri Mahendra Siregar melansir laman Kementerian Luar Negeri, Selasa (4/2/2020).

Baca Juga: OKI Tolak Rencana Perdamaian Timur Tengah Trump

Ia dalam pernyataannya juga menjelaskan tiga saran tentang bagaimana OKI dapat mencapai posisi bersama. Pertama, menegaskan kembali agar umat Islam di seluruh dunia untuk secara konsisten bersatu dalam penyelesaian permasalahan di Palestina dan Al-Quds Al-Sharif. Kedua, menegaskan kembali prinsip-prinsip "solusi dua negara/two-state solution" yang menghormati hukum internasional dan parameter yang disepakati secara internasional, sebagai satu-satunya solusi dalam penyelesaian masalah di Palestina. Ketiga, menegaskan kembali pentingnya dialog di antara pihak-pihak terkait untuk mencapai stabilitas dan perdamaian abadi untuk Palestina dan kawasan.

Lebih lanjut, pada pertemuan yang diselenggarakan di Markas Besar OKI ini, Wakil Menteri Luar Negeri mendorong negara-negara OKI untuk tetap konsisten dengan keputusan yang telah dibuat sebelumnya dan untuk tetap bersatu dalam menyikapi pengumuman Pemerintah Amerika Serikat yang tidak berdasar pada hukum internasional dalam mempertahankan status kota Yerusalem.

Selain Indonesia, pertemuan juga dihadiri oleh sejumlah Menteri dan Pejabat Tinggi negara anggota OKI, antara lain dari Palestina, Arab Saudi, Turki, Yordania, Kuwait, Malaysia, dan lain-lain.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Shelma Rachmahyanti

Bagikan Artikel: