Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Sudah Berdarah-darah, Bos Garuda Teriak Pemerintah Belum Bayar Ganti Rugi

Sudah Berdarah-darah, Bos Garuda Teriak Pemerintah Belum Bayar Ganti Rugi Direktur Utama PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk Irfan Setiaputra menjadi narasumber diskusi bertema Semangat Baru Garuda di Kementerian BUMN, Jakarta, Jumat (24/1/2020). Diskusi tersebut membahas langkah-langkah kedepan komisaris dan direksi baru dalam membenahi Garuda Indonesia. | Kredit Foto: Antara/Sigid Kurniawan
Warta Ekonomi, Jakarta -

PT Garuda Indonesia mengaku telah menurunkan tarif tiket pesawat untuk memunjang pariwisata Indonesia di tengah mewabahnya virus Corona (Covid-19). Penurunan tarif tiket itu dilakukan sesuai kebijakan pemerintah yang berjanji akan menggantinya dengan insentif. 

 

Melalui kebijakan itu, pemerintah memberikan diskon tiket pesawat hingga 30 persen untuk 25 persen ketersediaan bangku per maskapai pada 10 destinasi wisata. Sebagai gantinya, pemerintah mengucurkan anggaran Rp 443,39 miliar kepada maskapai untuk memangkas harga tiket pesawat.

 

Baca Juga: Babak Belur Dihantam Corona, Garuda Indonesia Lebam-lebam

 

Direktur Utama PT Garuda Indonesia, Irfan Setiaputra mengaku telah menjalankan kebijakan tersebut dengan memangkas tarif tiket pesawat. Namun, kata dia, ganti rugi yang dijanjikan pemerintah belum di berikan dan dia masih mencari cara untuk mendapatkan hak perusahaan milik negara itu.

 

"Oh sudah (diskon). Bagaimana kita menagih, kita cari cara lah, kita berhubungan dengan orang-orang yang oke lah di pemerintahan, apalagi bu (Menteri Keuangan) Sri Mulyani dukung ini," kata dia di Gedung Manggala Wanabakti, Jakarta, Minggu, 8 Maret 2020.

 

Baca Juga: Asyik, Garuda Indonesia Mulai Berlakukan Diskon Harga Tiket 50 Persen

 

Meski belum mendapatkan insentif tersebut, Irfan mengaku optimis pemerintah akan menepati janjinya. Sebab, menurutnya, pemerintah tidak akan membiarkan neraca keuangan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) mengalami kerugian akibat kebijakan yang ditetapkan.

 

"Kalau antarpemerintah kan lebih mudah daripada antar kita dengan Anda kan. Yang penting kan penumpang menikmati, soal kita dengan pemerintah nanti kita cari cara lah, bicarakan, selesaikan," paparnya. 

 

Sebagai informasi, Dalam program diskon harga tiket pesawat, pihak maskapai telah menyediakan kursi khusus mendukung program tersebut. Salah satunya, Garuda Indonesia yang berikan 40 seat atau kursi penumpang yang memanfaatkan diskon setengah harga tersebut.

 

"Per harinya ada 40 seat yang kita sediakan setiap pesawat untuk program diskon 50 persen ini. Dan kalau ditotal ada 65.700 kursi per bulan untuk program diskon 50 persen tiket pesawat ke sepuluh destinasi itu," kata Wakil Direktur Utama Garuda Indonesia, Dony Oskaria, dikutip 1 Maret 2020.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Annisa Nurfitri

Bagikan Artikel: