Pohon-pohon yang ditanam di situs Giga Berlin Tesla telah musnah. Tesla menyelesaikan fase 1 proyek pembukaan hutan mereka, tepat sebelum batas waktu yang mereka tentukan, awal Maret.
Elecktrek, Sabtu (29/2/2020) melaporkan, pihaknya menerima cuplikan gambar drone tentang situs yang sudah kosong tersebut dari Tesla Kid Grünheide yang tinggal di dekat lokasi pabrik. Dia menyediakan rekaman drone setiap beberapa hari yang menunjukkan perkembangan proyek tersebut.
Baca Juga: Meski Punya Pabrik di China, Penjualan Tesla Anjlok
Perusahaan pembuat mobil listrik asal Amerika Serikat ini sedang terburu-buru menyelesaikan pembukaan hutan, harus rampung sebelum Maret, karena saat itulah musim kawin burung-burung dimulai. Setelah itu, pohon dilarang untuk ditebang sampai burung meninggalkan sarangnya.
Jika Tesla tidak selesai Maret ini, mereka harus menunggu berbulan-bulan lagi untuk melanjutkan pembersihan. Tesla berada pada tenggat waktu yang ketat untuk meningkatkan kinerja Gigafactory pada pertengahan 2021. Penundaan selama beberapa bulan akan merusak jadwal itu. Akan tetapi, Tesla berhasil melakukannya dan tepat waktu.
Seluruh fase 1 terlihat telah dihapus. Total areanya sekitar 90 hektare. Tesla memiliki 63 hektare tambahan untuk dibersihkan di fase 1B.
Fase 1 berhubungan dengan area di sekitar yang pertama dari empat bangunan yang akan dibangun Tesla. Juga lahan parkir karyawan dan akses jalan di sekitar bangunan. Fase 1B mencakup jalan akses dan jalur untuk pengiriman mobil. Fasilitas lain, termasuk bangunan untuk pembuatan sel akan ditangani nanti.
Tesla berencana menanam pohon tiga kali lebih banyak daripada yang ditebang untuk lokasi pabrik. Namun, ada banyak pertanyaan tentang apakah proyek itu dapat berlanjut.
Bahkan, setelah Tesla mulai menebang pohon, pekerjaan dihentikan sementara dua minggu lalu sembari menunggu keputusan pengadilan Jerman terkait keluhan dari kelompok lingkungan. Kelompok tersebut akhirnya mencapai kesepakatan dengan Tesla, tetapi kelompok lain menolak untuk mengalah dan memaksa pengadilan untuk mendengarkan kasus tersebut.
Kelompok kedua, Asosiasi Konservasi Lansekap dan Perlindungan Spesies di Bavaria (VLAB), pada awalnya dibentuk untuk menentang pemasangan turbin angin dan sistem tenaga surya. Mereka mendukung penggunaan bahan bakar fosil dan bergabung dengan kelompok-kelompok yang menyangkal kenyataan krisis iklim.
Setelah sekitar satu minggu dan banyak protes publik yang menentang penghentian pekerjaan, termasuk dari perwakilan partai nasional Jerman Hijau (Die Grünen), pengadilan memutuskan Tesla dapat melanjutkan pekerjaannya.
Hal itu terjadi beberapa hari sebelumnya. Pekerjaan penebangan pohon kini telah selesai. Namun, masih ada pekerjaan yang harus dilakukan: ada tumpukan puing di situs dan masih banyak tunggul pohon. Dan tentu saja, membangun pabrik.
Tesla berencana menggunakan situs ini tidak hanya untuk membuat baterai, powertrain dan mobil, tetapi juga akan membuka pusat desain dan teknik di sana.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Lili Lestari
Editor: Puri Mei Setyaningrum
Tag Terkait: