Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Amerika Lobi Sekutu untuk Blokir Huawei Raksasa China, Mayoritas Responnya Bikin Kecewa!

Amerika Lobi Sekutu untuk Blokir Huawei Raksasa China, Mayoritas Responnya Bikin Kecewa! Kredit Foto: Huawei
Warta Ekonomi, Surakarta -

Selama setahun lebih, Amerika Serikat (AS) terlibat dalam pertempuran politik dengan Huawei karena menganggap perusahaan China itu berperan sebagai mata-mata Pemerintah China.

Untuk itu, AS guat melobi sekutunya untuk memboikot peralatan jaringan 5G Huawei karena berisiko membahayakan keamanan nasional. Menteri Luar Negeri AS, Mike Pompeo memperingatkan negara-negara sekutu pada pertengahan Februari 2019 mengenai kesulitan yang akan mereka hadapi jika tidak menjauhkan diri dari Huawei.

Lantas, bagaimanakah reaksi para sekutu terhadap imbauan AS soal Huawei?

Baca Juga: Terus Ditekan Buat Hapus Peran Terbatas Huawei di 5G, Inggris: Bukan Wewenang Kami!

Inggris Raya

Pada 28 Januari 2020, Inggris memberi pukulan besar bagi AS karena memberi peran terbatas dalam jaringan 5G kepada Huawei.

Menurut Departemen Kebudayaan, Media, dan Olahraga Inggris menyebut, Huawei tidak akan terlibat dalam bagian inti jaringan dan hanya diizinkan untuk terlibat dalam 35% peralatan di luar inti.

AS pun mengancam akan memutuskan hubungan intelijen dengan negara manapun yang memakai peralatan teknologi 5G Huawei.

Menanggapi tuduhan AS terhadap Huawei, Kepala Pusat Keamanan Siber Nasional Inggris (NCSC) mengatakan, "Inggris dapat mengelola risiko yang ditimbulkan oleh perusahaan (seperti Huawei)."

Kanada

Mengenai peralatan 5G Huawei, Kanada masih menunjukkan sikap yang abu-abu. Pemerintah Kanada tengah meninjau masalah keamanan demi mempertimbangkan keputusan terhadap Huawei, menurut narasumber anonim kepada Bloomberg, dikutip dari Business Insider, Kamis (12/3/2020).

"Kami akan mempertimbangkan semua itu, tetapi kami ingin buat keputusan yang terbaik. Keamanan nasional tak akan kami kompromikan," kata Menteri Keamanan Publik Kanada, Ralph Goodale.

Pada Maret ini, Administrasi Trump mulai memberi tekanan lebih pada Kanada, sebelum negara itu mengumumkan keputusan resminya terhadap Huawei.

Jerman

Beberapa pejabat Jerman yang tak disebutkan namanya mengatakan kepada WSJ, Jerman condong ke arah mengizinkan Huawei berkontribusi dalam pembangunan jaringan 5G negaranya.

Namun, perjanjian itu masih berada di tahap awal dan masih harus disetujui oleh kabinet serta Parlemen. Itu tak akan selesai selama beberapa minggu.

Sementara itu, Kanselir Jerman, Angela Merkel mengatakan, Jerman akan menetapkan standar keamanan untuk 5G dan akan berlaku pada seluruh vendor.

Jepang

Jepang melarang Huawei dan ZTE untuk memenangkan kontrak pemerintah pada Desember 2018. Menurut The Washington Post, tiga operator telekomunikasi terbesar Jepang juga berencana mengambil langkah serupa.

India

Laporan WSJ pada Februari 2019 menyebut, AS tak akan bisa membujuk India untuk memblokir Huawei. Pejabat yang sama menambahkan, India akan memilih vendor 5G dengan persyaratannya sendiri, tak mau ditekan oleh AS.

Uni Emirat Arab

Sekutu utama AS di Timur Tengah mengumumkan akan mengizinkan Huawei terlibat dalam pembangunan jaringan 5G negaranya, menandakan kegagalan bujukan AS terhadap UEA.

AS pun memutuskan akan mengawasi kemitraan itu dengan cermat.

 

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Tanayastri Dini Isna
Editor: Tanayastri Dini Isna

Bagikan Artikel: