Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Ternyata Korsel Perketat Aturan Ini untuk Menekan Kasus Baru Terinfeksi Corona, Indonesia Bisa Tiru!

Ternyata Korsel Perketat Aturan Ini untuk Menekan Kasus Baru Terinfeksi Corona, Indonesia Bisa Tiru! Kredit Foto: Reuters/China Daily
Warta Ekonomi, Seoul -

Korea Selatan (Korsel) melaporkan jumlah kasus virus corona atau Covid-19 terendah sejak puncaknya pada 29 Februari lalu. Itu menunjukkan wabah virus corona di sana menunjukkan sinyal mereda.

Pusat Kontrol dan Pencegahan Korsel (KCDC) menyatakan terdapat 64 kasus baru kemarin dengan jumlah total mencapai 8.961. Jumlah korban meninggal dunia hanya satu orang dan menjadi 110 orang.

Baca Juga: Wow, Korsel Sukses Catatkan Penurunan Jumlah Kasus ke Level Terendah

Jumlah kasus baru pada hari ke-12 penanganan virus corona menunjukkan penurunan drastis dibandingkan puncak kasus virus corona di Korsel terjadi pada 29 Februari dengan jumlah total orang yang terinfeksi menjadi 909 orang.

Meski demikian, para pejabat menyarankan para petugas kesehatan dan masyarakat untuk tetap siaga dengan kasus baru dan kasus impor, wabah kecil yang bisa saja berlanjut di rumah perawatan, rumah ibadah, dan tempat berkerumun.

“Kita tidak memberikan banyak makna mengenai jumlah tersebut, tetapi memang ada fluktuasi di tengah tren penurunan,” kata Direktur Jenderal Kebijakan Kesehatan Publik Kementerian Kesehatan Korsel, Yoon Tae-ho, dilansir Reuters.

Menurut Yoon, prioritas petugas adalah mencegah infeksi kelompok sporadis dan kasus repatriasi.

Di Korsel sebanyak 13 kasus baru adalah wisatawan asing yang dinyatakan positif setelah pemeriksaan ketat di bandara dan pemberlakuan karantina selama dua pekan bagi orang yang menempuh perjalanan jarak jauh dari Eropa.

Korsel mulai memberlakukan kebijakan jaga jarak secara intensif selama 15 hari pada Minggu (22/3/2020).

Pemerintah Korsel berencana memasang 20 kotak berwujud seperti boks telepon umum di Bandara Incheon untuk meningkatkan proses pengujian bagi wisatawan dari Eropa.

Seoul juga membatasi berbagai acara yang berisiko tinggi seperti acara agama, olahraga, dan hiburan.

“Tempat ibadah kini melaksanakan layanan online dan semua orang harus menjaga jarak saat pertemuan,” kata Yoon.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: