Petugas Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor menunjukkan hasil tes cepat (rapid test) pendektesian COVID-19 kepada orang dalam pengawasan (ODP) di Bogor, Jawa Barat, Minggu (22/3/2020). Tes tersebut diperuntukan bagi peserta Seminar Anti Riba yang berlangsung di Babakan Madang Kabupaten Bogor pada 25-28 Februari 2020, dimana dua orang peserta seminar tersebut meninggal dunia di Solo Jawa Tengah akibat COVID-19. | Kredit Foto: Antara/Yulius Satria Wijaya
Peneliti Indonesia Corruption Watch (ICW), Wana Alamsyah menyoroti pertumbuhan pasien positic Corona atau Covid-19 di Indonesia.
Bahkan, dengan terus meningkatnya jumlah pasien. Ia memprediksi akan terus bertambah, bahkan akan melebihi setengah dari total penduduk Indonesia,
"Data warga yang terpapar virus Covid-19 akan terus bertambah hingga sekitar 60-70 persen penduduk Indonesia dengan tingkat kematian mencapai 7,5 juta orang meninggal dunia apabila pemerintah tidak melakukan karantina wilayah berdasarkan brief dari kawal Covid-19," katanya dalam keterangan tertulisnya, Selasa (31/3).
Baca Juga: Indonesia Dapat Suntikan Dana Bantuan Perangi Wabah Corona USD2 Juta
Baca Juga: Kata Orang Gerindra: Jokowi Terapkan Darurat Sipil, Nyawa Rakyat...
Lanjutnya, ia mengatakan saat ini rata-rata 100 orang positif Covid-19 setiap harinya. Bahkan, per 30 Maret 2020, angka kematian juga mencapai 8,6 persen dari jumlah total positif Covid-19.
"Angka kematian di Indonesia paling tinggi jika dibandingkan dengan negara-negara lain di Asia Tenggara," sambungnya.
Menurutnya, saat ini pemerintah belum menunjukkan kesiapan dalam penanganan virus ini. "Hal yang paling terlihat sangat jelas adalah minimnya ketersediaan alat pelindung diri (APD) sehingga mengorbankan nyawa sembilan orang tenaga medis," tukasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Vicky Fadil
