Kredit Foto: Instagram/setiaputrairfan
Menteri BUMN, Erick Thohir, mengarahkan kepada PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) untuk menutup salah satu entitas anak usahanya, yakni Garuda Tauberes. Hal itu diamini oleh manajemen Garuda yang akhirnya memutuskan untuk melebur Garuda Tauberes bersama dengan lima entitas anak usaha lainnya.
Direktur Utama Garuda, Irfan Setiaputra, mengungkapkan bahwa peleburan itu dilakukan dengan harapan Garuda dapat lebih fokus dalam melakukan pemetaan dan pengevaluasian bisnis yang dikelola entitas anak dan cucu perusahaan.
Baca Juga: Jiayou! Xi Jinping ke Jokowi: Anda Gigih, Ayo Bersatu Padu, Indonesia Pasti Menang Lawan Covid-19!
Dengan dilakukannya merger usaha, salah satu yang paling terdampak adalah karyawan Garuda Tauberes. Irfan mengaku, pihaknya masih akan membahas pengalokasian karyawan Garuda Tauberes ke perusahaan hasil merger. Namun, ia memastikan tidak akan ada rasionalisasi SDM.
"SDM tidak ada rasionalisasi. Kita alokasikan (karyawan) ke perusahaan yang dimerger. Proses terus kita lakukan, semoga bisa segera selesai," tukas Irfan, Jakarta, Jumat (3/04/2020).
Baca Juga: Parah Sih! Pas Tahu Garuda Cuan di Bawah Komando Irfan Setiaputra, Asing Buru-Buru Lakukan. . . .
Ia menambahkan, merger usaha keenam entitas anak usaha Garuda dilakukan juga dengan tujuan untuk memperkuat bisnis Garuda sebagai perusahaan pelat merah. Terlebih lagi, maskapai BUMN itu berencana untuk melakukan aksi pembelian kembali (buyback) saham sebagai upaya menyelamatkan saham GIAA di tengah tekanan global akibat virus corona.
"Kalau kami bilang mesti buyback saham, kami mesti fokus juga ke bisnis intinya. Bagaimana pengelola saham bisa percaya kalau tdiak ada blue print yang jelas," tambah Irfan.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Lestari Ningsih
Editor: Lestari Ningsih
