Amazon Masih Layani Konsumen, Lebih dari 12 Karyawan Undur Diri Karena Takut Tertular Corona
Sejak kebijakan karantina diterapkan, Amazon memang mencatatkan kenaikan penjualan hingga 1/3 daripada hari biasanya. Namun, peritel daring itu juga berhadapan dengan kasus infeksi corona yang terjadi di stasiun pengiriman dan gudangnya.
Para pekerja pun merasa takut, walau perusahaan sudah berupaya mengimbau tentang penjarakan fisik dan mulai memeriksa suhu karyawan tiap awal jam kerja.
Di pabrik Philadelphia, Pennsylvania, lebih dari selusin karyawan Amazon keluar dari pekerjaan. "Mereka melakukan hal itu karena panik saat mendengar ada rekannya yang terinfeksi," kata narasumber anonim di sana, dikutip dariĀ Business Insider, Senin (13/4/2020).
Baca Juga: 4 Negara Asia Tenggara dengan Kasus Infeksi Corona Rendah, Kok Bisa?
Sebelumnya, pada Kamis (9/4/2020), Amazon mngunggah kiriman di blog yang bertujuan meyakinkan karyawan dan konsumen tentang tindakan kolektif perusahaan dalam mencegah penyebaran corona.
"Jika tiap orang, termasuk yang tanpa gejala, dapat diuji secara teratur, maka akan ada perbedaan besar dari cara kita memerangi virus tersebut," kata perusahaan.
Amazon juga mulai membangun kapasitas pengujian tambahan melalui laboratorium mandiri, walau belum tahu kapan fasilitas tersebut akan selesai?
Menanggapi langkah Amazon, Direktur Harvard Global Health Insitute, Ashish Jha menyebut langkah Amazon masuk akal. "Aku tak tahu apakah itu aksi kehumasan? Tapi, aku sangat percaya pada pendekatan yang memperluas kapasitas pengujian," katanya.
Hanya saja, Jha menilai itu bukanlah tugas Amazon, melainkan pemerintah negara bagian.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Tanayastri Dini Isna
Editor: Tanayastri Dini Isna
Tag Terkait: