Kredit Foto: Antara/M Agung Rajasa
Umpama sebuah kapal, nilai tukar rupiah karam hingga menjadi mata uang paling terpuruk, baik secara regional maupun global. Kala pembukaan pasar spot, Selasa (14/04/2020), rupiah terdepresiasi sedalam -0,19% ke level Rp15.650 per dolar AS.
Baca Juga: Mata Uang Global Angkat Topi Buat Rupiah: Menang Mutlak di Asia dan Dunia!
Seiring dengan aksi wait and see atas kebijakan Bank Indonesia (BI) perihal suku bunga acuan, rupiah tenggelam semakin dalam hingga lebih dari -0,50%. Terhitung sampai dengan pukul 09.28 WIB, rupiah kontraksi -0,51% ke level Rp15.710 per dolar AS.
Adapun pada perdagangan kemarin, rupiah mampu memukul mundur hingga ke level Rp15.630 per dolar AS. Bukan hanya dolar AS, rupiah juga melemah di hadapan dolar Australia (-1,11%), poundsterling (-0,90%), dan euro (-0,77%).
Baca Juga: Beradu Otot dengan Rupiah, Dolar AS Kena Skakmat Ceunah!
Mata uang Garuda itu pun kini porak-poranda di hadapan semua mata uang utama Asia. Meski depresiasinya tak sampai 1%, rupiah dibuat lumpuh oleh yen (-0,60%), dolar Taiwan (-0,56%), yuan (-0,54%), dolar Singapura (-0,50%), dolar Hong Kong (-0,50%), won (-0,39%), ringgit (-0,36%), dan baht (-0,25%).
Perlu diketahui, nasib yang nahas juga dialami oleh dolar AS. Mata uang Paman Sam itu ambruk di hadapan mayoritas mata uang global, seperti dolar Australia, euro, poundsterling, dolar New Zealand, dolar Kanada, yuan, yen, dolar Singapura, dan dolar Taiwan. Hanya baht, won, dolar Hong Kong, dan rupiah yang tertekan oleh dolar AS.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Lestari Ningsih
Editor: Lestari Ningsih
