Setelah Komut 'Angkat Koper' dari Perusahaan, BTPN Putuskan Tak Bagi Dividen! 2 Tahun Berturut-Turut

Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk (BTPN) resmi menyetujui pengunduran diri Mari Elka Pangestu dari jabatannya sebagai Komisaris Utama BTPN. Mundurnya Mari Elka terjadi karena yang bersangkutan didaulat menjadi Direktur Pelaksana, Kebijakan Pembangunan, dan Kemitraan Bank Dunia pada 1 Maret 2020. 

Direktur Utama BTPN, Ongki Wanadjati Dana, mengungkapkan apresiasi serta rasa bangga terhadap capaian Mari Elka yang dinilai mampu mengemban tanggung jawab tersebut.

Baca Juga: Wagelaseh! BTPN Syariah Bakal Tebar Rezeki Nomplok Ratusan Miliar Rupiah ke Pemegang Saham!

"Atas nama manjemen dan seluruh karyawan, saya ingin mengucapkan selamat atas tanggung jawab baru serta menyampaikan terima kasih atas kontribusinya terhadap kemajuan Bank BTPN," tutur Ongki, Jakarta, Senin (27/04/2020).

Lebih lanjut, Ongki memaparkan bahwa kinerja BTPN sepanjang tahun 2019 terbilang positif. Pertumbuhan kredit BTPN mencapai 108% menjadi Rp141,8 triliun pada tahun 2019. Begitu pun juga dengan pendanaan BTPN yang meningkat hingga 81% menjadi Rp145,8 triliun. Angka tersebut merupakan gabungan dari dana pihak ketiga (DPK) sebesar Rp86,9 triliun, pinjaman pihak lain sebesar Rp52,9 triliun, dan pinjaman subordinasi sebesar Rp6 triliun. 

Baca Juga: Rupiah Paling Merana Se-Asia, Sederet Sentimen Global Enggan Berpihak Padanya?

Dengan berbagai capaian positif, BTPN mengantongi laba bersih setelah pajak sebesar Rp2,6 triliun pada tahun 2019. Angka tersebut meningkat hingga 40% dari capaian tahun sebelumnya. Aset BTPN juga meningkat hingga 79% menjadi Rp181,6 triliun.

Kendati begitu, dengan alasan memperkuat pertumbuhan dan pengembangan bisnis, BTPN tidak membagikan dividen kepada pemegang saham. Ini menjadi tahun kedua bagi BTPN untuk tidak membagikan dividen, di mana pada tahun buku 2018 juga diputuskan tidak ada dividen. 

"Kami mengapresiasi para pemegang saham yang telah memutuskan untuk menggunakan laba bersih sebagai cadangan wajib dan laba ditahan. Ini merupakan komitmen kuat dari pemegang saham dalam mendukung rencana pertumbuhan dan pengembangan bisnis Bank BTPN di masa depan," sambung Ongki.