Atasi Penipuan, E-Commerce Ini Gunakan Verifikasi Penjual Lewat Video Conference
Amazon.com Inc sedang mengujicobakan penggunaan panggilan konferensi video untuk memverifikasi identitas pedagang yang ingin menjual barang di situs webnya, dalam rencana baru untuk mengatasi penipuan tanpa pertemuan langsung.
Pengecer online terbesar di dunia itu telah lama menghadapi pengawasan atas bagaimana ia mengawasi produk palsu dan produk yang diduga tidak aman di platformnya. Pemalsuan telah membuat frustrasi label-label papan atas seperti Apple dan Nike, serta membuat sebagian orang enggan menjual melalui Amazon sama sekali.
Baca Juga: Gak Cukup Tambah 100 Ribu Pegawai, Amazon Rekrut Lagi 75 Ribu Pegawai Baru!
Dilansir dari Reuters (27/4/2020), Amazon mengatakan pelaksanaannya dimulai awal tahun ini dan memasukkan janji temu langsung dengan calon penjual. Namun, itu beralih secara eksklusif ke konferensi video pada bulan Februari karena persyaratan jarak sosial terkait Covid-19 yang sangat menular, yang telah menginfeksi lebih dari 2,9 juta orang di seluruh dunia.
Pemeriksaan wawancara yang dilakukan oleh Amazon telah diujicobakan dengan lebih dari 1.000 pelamar pedagang yang berbasis di China, Amerika Serikat, Inggris, dan Jepang, kata Amazon.
Pengawasan ekstra oleh Amazon dapat mempersulit sebagian penjual di China yang telah mendaftarkan banyak akun menggunakan jaringan internet pribadi atau tagihan utilitas palsu. Pedagang yang berbasis di China menyumbang 40% dari 10.000 penjual Amazon teratas di Eropa, menurut penelitian 2019 dari perusahaan Marketplace Pulse.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Bernadinus Adi Pramudita
Editor: Puri Mei Setyaningrum
Tag Terkait: