Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Bank Sentral Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Maksimal 4,6%

Bank Sentral Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Maksimal 4,6% Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Bank Indonesia (BI) memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia 2020 menjadi 4,2-4,6%, untuk kemudian kembali meningkat di kisaran 5,2-5,6% pada 2021.

Gubernur BI, Perry Warjiyo, mengatakan bahwa tekanan terhadap perekonomian domestik tahun ini makin tinggi setelah Covid-19 juga menyebar di Indonesia. Penyebaran Covid-19 ini, lanjut dia,  berdampak pada penurunan kegiatan produksi dan aktivitas ekonomi di negara terdampak, termasuk Indonesia.

Baca Juga: Dampak Ekonomi Pasca Pandemik, Diprediksi Sampai...

Perry menilai langkah pencegahan penyebaran Covid-19 yang dilakukan melalui physical distancing maupun kebijakan lain yang bertujuan membatasi interaksi publik, serta pembatasan lalu lintas antarnegara, berakibat pada penurunan aktivitas ekonomi dan terbatasnya pasokan bahan baku produksi dari negara lain.

"Kondisi tersebut menyebabkan berkurangnya permintaan tenaga kerja dan tertahannya pendapatan serta konsumsi sehingga mengurangi permintaan domestik. Selain itu, minat investor untuk masuk ke negara berkembang, termasuk Indonesia, juga menurun seiring melemahnya permintaan komoditas dan manufaktur di samping menurunnya permintaan domestik," kata dia di Jakarta, Selasa (28/4/2020).

Ia mengatakan, ketidakpastian yang meningkat mendorong investor melakukan penyesuaian portofolio dan menyebabkan aliran dana keluar dari negara berkembang, termasuk Indonesia, sehingga menekan nilai tukar rupiah.

"Kami memprakirakan Covid-19 akan memberikan tekanan pada pertumbuhan ekonomi Indonesia pada jangka pendek, untuk kemudian pulih dalam lintasan meningkat," pungkasnya.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo mengungkapkan target pembangunan dan pertumbuhan ekonomi 2020 akan terkoreksi tajam. Hal ini makin menegaskan berbagai proyeksi yang disampaikan berbagai lembaga internasional yang menyebutkan ekonomi global 2020 akan memasuki periode resesi.

"Akan tetapi, ini bukan hanya terjadi di Indonesia. Di negara lain pun mengalami hal yang sama. Hitung-hitungan terakhir bisa tumbuh negatif -2,8%. Artinya, tertarik sampai dalam," kata Jokowi.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: