Kredit Foto: Antara/Sigid Kurniawan
Nilai tukar dolar AS memerah di hadapan mayoritas mata uang global. Aset sae haven itu melemah terhadap dolar Australia, euro, poundsterling, dolar New Zealand, dolar Kanada, dan franc. Sebagian besar mata uang Asia juga ikut menguat terhadap dolar AS, yakni yuan, won, dolar Singapura, baht, dolar Taiwan, dan rupiah.
Baca Juga: Malang Bukan Kepalang, Rupiah Tertahan di Zona Merah Seharian
Sementara itu, rupiah mengalami nasib yang bertolak belakang dengan dolar AS. Jika dikalkulasikan, penguatan rupiah terhadap dolar AS mencapai 6,60% dalam kurun waktu tiga bulan terakhir. Mata uang Garuda itu perkasa terhadap hampir semua mata uang, kecuali dolar Australia (-0,07%).
Baca Juga: Dolar AS Kian Mahal, Harga Emas Global dan Emas Antam Terdiskon Lagi
Dengan apresiasi 0,38%, rupiah bertengger di level Rp15.365 per dolar AS. Ditambah lagi, rupiah juga tampil cerah di hadapan dua mata uang Eropa, yakni euro (0,13%) dan poundsterling (0,04%).
Presitasi rupiah semakin nyata karena menjadi mata uang terbaik di Asia. Pasalnya, rupiah yang kemarin tertekan, kini mampu membalikkan keadaan. Rupiah unggul atas baht (0,40%), dolar Hong Kong (0,40%), ringgit (0,40%), yuan (0,32%), dolar Singapura (0,27%), dolar Taiwan (0,18%), won (0,16%), dan yen (0,10%).
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Lestari Ningsih
Editor: Lestari Ningsih
Tag Terkait:
