Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Pertamina Belum Turunkan Harga BBM, Energy Watch: Masuk Akal

Pertamina Belum Turunkan Harga BBM, Energy Watch: Masuk Akal Kredit Foto: Antara/Sigid Kurniawan

Di sisi lain, tambah Mamit, perlu juga disiapkan insentif oleh pemerintah untuk Kontraktor Kontrak Kerja Sama (K3S) di masing-masing lapangan di tengah anjloknya harga minyak. Agar tidak terjadi pemutusan hubungan kerja (PHK). Jangan sampai terjadi penghentian produksi karena dampak juga besar. Apalagi mayoritas sumur minyak sudah tua yang memerlukan biaya besar jika diaktifkan lagi.

Opsi lain, pemerintah merelakan untuk mengurangi jatah bagi hasil dari penerimaan pajak negara bukan pajak dari K3S sehingga akan meringankan beban bisnis K3S.

Sebelumnya, dalam sebuah diskusi, Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto menyebut, harga minyak saat ini adalah bottom maka bisa dikatakan ini sebuah proses untuk melakukan balancing dengan energi baru terbarukan. Di sisi lain, untuk dapat menjaga bisnis hulu migas tetap survive, harga minyak mentah yang pas yaitu di angka 20 dolar AS per barel.

"Suatu perusahaan migas tidak dapat langsung menurunkan/menghentikan produksi migas di saat harga minyak turun. Karena akan sulit untuk mulai menjalankan operasionalnya lagi. Angka realisasi produksi minyak Indonesia di triwulan 1 yaitu 728 ribu barel per hari,” ujarnya.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Cahyo Prayogo

Bagikan Artikel: