Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Susi Pudjiastuti Sedih Bukan Kepalang Gara-Gara...

Susi Pudjiastuti Sedih Bukan Kepalang Gara-Gara... Kredit Foto: Antara/M Agung Rajasa

Edhy menepis kekhawatiran populasi lobster akan punah jika kebijakan ekspor benihnya dibuka. Berdasarkan data dan pendapat para ahli yang dikumpulkan KKP beberapa waktu lalu, klaim tersebut ternyata tidak terbukti.

Sebab, kemampuan bertelur lobster cukup tinggi. Setiap bertelur, sebut Edhy, satu lobster bisa memproduksi satu juta telur per bulan. Untuk kuota ekspor, akan dibatasi antara 10 sampai 20 persen saja dari total benih yang tersedia. Menilik data empiris, ia menjamin lobster tidak akan punah hanya karena Permen baru ini.

"Itu kan masih aman. Dan si pelaku budidaya wajib mengembangkan lagi," jamin Edhy. "Yang paling penting ada kehidupan ekonomi yang mutar dulu. Pengawasan kita kan ada timnya," lanjutnya.

Di dunia maya, mayoritas warganet menyayangkan keputusan Menteri Edhy. YouTuber otomotif Ridwan Hanif ikut berkomentar di cuitan emoji sedih Susi. "Sedih ya bu?" tanya dia di akun @ridwanhr.

"Enggak cuman sedih bang, kecewa dan marah bahwa selama ini yang katanya prorakyat sejatinya produit, mereka enggak tahu tujuan orang luar adalah supaya bisa membudidayakan di negeri mereka sendiri yang tujuan akhirnya membuat Indonesia memasok kebutuhan lobster dari luar negeri," timpal @reza_ahmad98.

"Lima tahun ke depan, gantian kita yang impor kalau mau makan lobster. Alangkah lucunya Indonesia-ku, semoga lekas sembuh," kesal @AolaniRifki.

Akun @Sutanpa36214709 juga menyarankan agar Menteri KP tidak mengekspor benih lobster. "Sebaiknya jangan diekspor dalam bentuk benih, sebaiknya diekspor jika sudah matang. Akan bernilai ekonomis dan sangat menguntungkan," saran dia.

"Ini yang dari dulu diusahakan Bu Susi tapi diporak-porandakan menteri sekarang," sentil @udahgakmalesnih.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Cahyo Prayogo

Bagikan Artikel: