Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Jokowi Minta Maaf saat Lebaran, Pengamat Gak Terima, Terus Bilang: Jangan Sekadar...

Jokowi Minta Maaf saat Lebaran, Pengamat Gak Terima, Terus Bilang: Jangan Sekadar... Kredit Foto: Antara/Sigid Kurniawan
Warta Ekonomi, Jakarta -

Pengamat Politik Gde Siriana Yusuf meminta ucapan permintaan maaf Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat Idul Fitri jangan hanya sekadar ucap saja.

"Dalam momentum Idul Fitri 1441 Hijriah ini, permohonan maaf yang disampaikan Presiden Joko Widodo seharusnya tidak lagi sekadar basa-basi belaka," katanya dalam keterangannya, Senin (25/05/2020).

Baca Juga: Menangkan Lelang Motor Bertanda Tangan Jokowi, M Nuh Ungkap Kronologi

Baca Juga: Duh Kaget, Kepala Daerah Kok Sering Ngelawan Jokowi?

Ia menuturkan, kalau permintaan maaf Presiden Jokowi hanya sekadar formalitas saja tapi harus juga berdasarkan pada kebijakan yang belum maksimal.

Sebab, jika ucapan yang dilontarkan Kepala Negara hannya sekadar ucap, namun harus berdasarkan kebijakan yang lukai hati rakyat.

"Ucapan Presiden Jokowi juga harus menggambarkan permintaan maaf atas tata kelola pemerintahan yang belum baik," tuturnya.

"Kini di era reformasi semestinya Presiden tidak menyampaikan permohonan maaf kepada rakyat tanpa makna, atau sebatas basa-basi Lebaran saja," tambahnya.

Ia menilai ucapan maaf di momen Idul Fitri terbentuk dari sebuah tradisi halal bihalal. "Secara sosial kehidupan bernegara lebih cair dan terbuka, di mana umat nonmuslim mendapatkan ruang dan momen untuk ikut memberikan ucapan Idul Fitri. Secara politik, halal bihalal jadi ruang untuk mencairkan ketegangan politik nasional," jelasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Vicky Fadil

Bagikan Artikel: