Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Duh, 687 Akun Youtube Dijual di Dark Web, Kok Bisa Sih?

Duh, 687 Akun Youtube Dijual di Dark Web, Kok Bisa Sih? Kredit Foto: Unsplash/Christian Wiediger
Warta Ekonomi, Bogor -

Data pribadi akun Youtube terkemuka makin banyak dijajakan di pasar gelap daring dan forum dark web, menurut penliti perusahaan intelijen InstSights.

Saluran Youtube memang tergolong sebagai sumber data berharga bagi para peretas dunia maya; berisiko melahirkan serangan siber seperti penipuan (phishing) dan malware terhadap para audiens baru.

Tak cuma itu, akun Youtube di perangkat yang sudah diretas bakal menghasilkan lebih banyak uang bagi para peretas. "(Itu) terjadi ketika peretas menjual data pribadi ke forum dark web," lapor TechRadar Pro, dikutip Kamis (4/6/2020).

Baca Juga: Huawei Coba Sembunyikan Koneksi dengan Penyelundup Teknologi AS ke Iran, Benarkah??

Baca Juga: Kebocoran Data Pribadi Mengancam Pengguna Internet Asia Pasifik

Meskipun saluran yang kurang terkenal tak terlalu menguntungkan, pembuat konten tetap membutuhkannya sehingga rela membayar uang tebusan agar bisa mendapatkan akunnya lagi.

Bahkan, peretas data pribadi akun Youtube kini mulai melelang barang curiannya, berdasarkan forum di dark web. Dalam unggahan resminya, InstSights mencontohkan, "ada peretas yang melelang 687 akun Youtube dengan kisaran harga 400 dolar-5 ribu dolar AS."

Pelelangan akan berlaku selama 24 jam setelah penawaran terakhir, demi menjual data curian itu dengan cepat; sebelum pengguna mengadukannya ke Google.

Bagaimana para peretas itu bisa mencuri data pribadi akun Youtube? IntSights berhipotesis, peretas mencuri data kredensial dari basis data Google dan juga komputer yang terinfeksi malware.

Oleh karena itu, lembaga intelijen itu menyarankan semua Youtuber melindungi akun dengan mengaktifkan otentikasi dua faktor (2FA) demi mempersulit aksi para pembajak dunia maya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Tanayastri Dini Isna
Editor: Tanayastri Dini Isna

Bagikan Artikel: