Alibaba Cloud, tulang punggung teknologi digital dan intelijen Alibaba Group, akan meluncurkan data center ketiganya di Indonesia awal tahun depan.
Langkah ini diambil untuk menjawab permintaan yang terus bertambah dari pelanggan di Indonesia, di mana banyak dari mereka yang meningkatkan adopsi cloud dan dengan cepat mengembangkan strategi transformasi digital mereka.
Baca Juga: Anak Usaha E-Commerce Alibaba di Asia Tenggara Ganti Bos, Karena Apa Tuh?
"Kami berupaya untuk terus memperluas produk-produk unggulan kami dan layanan inovatif untuk memenuhi beragam permintaan dari pelanggan kami di berbagai sektor, seperti e-commerce, keuangan, media online, pendidikan dan game," kata Leon Chen, Country Manager Alibaba Cloud Indonesia, Kamis (2/7/2020).
Ekspansi ini dilakukan setelah Alibaba Cloud Indonesia membangun data center pertamanya di tahun 2018 dan data center kedua di tahun 2019. Setelah data center ketiga didirikan, Alibaba Cloud akan memiliki 64 zona ketersediaan di 21 wilayah di seluruh dunia.
Selain itu, Alibaba Cloud juga mengungkapkan rencananya untuk membangun pusat scrubbing data pertama di Indonesia guna membantu pelanggan Indonesia-terutama pelanggan di sektor keuangan dan game-untuk melindungi dari serangan siber.
Menteri Komunikasi dan Informatika RI, Johnny G. Plate juga melihat bahwa inisiatif ini dapat menjadi upaya percepatan transformasi digital di Indonesia. "Kami berharap proses pengelolaan data nantinya dapat dilakukan selaras dengan prinsip-prinsip pengelolaan data Pemerintah Indonesia, yakni prinsip yang sah secara hukum, patut, dan transparan," ujar Johnny.
Tiga data center Alibaba Cloud memastikan kemudahah akses dan memperkuat kemampuan pemulihan bencana, yang memungkinkan pelanggan untuk mendistribusikan beban kerja yang sangat penting ke berbagai zona ketersediaan. Hal ini sangat penting karena makin banyak bisnis-termasuk perusahaan tradisional seperti bank-yang memindahkan infrastruktur TI mereka ke cloud setelah masa pandemi.
Data center baru juga akan memperkaya penawaran Alibaba Cloud untuk pelanggan lokal, menyediakan rangkaian produk dan layanan cloud yang komprehensif dari database, keamanan, jaringan ke pembelajaran mesin dan analisis data.
Sementara itu, pembukaan pusat scrubbing data pertama di Indonesia, yang diperkirakan akan selesai pada awal 2021, akan membantu mendeteksi, menganalisis, dan menghapus volume traffic yang besar dan berbahaya tingkat Tbps untuk mempertahankan serangan DDoS (Distributed Denial of Service), terutama untuk bisnis yang bergerak di sektor keuangan dan game yang biasanya menjadi target serangan cyber.
"Saat serangan cyber seperti DDoS telah tumbuh dalam intensitas dan teknologi, terutama di saat lebih banyak bisnis yang mengalihkan infrastruktur TI mereka ke cloud, layanan Anti-DDoS Alibaba Cloud -yang digunakan pada pusat scrubbing data yang didistribusikan secara global- dapat secara otomatis mengurangi serangan dan memperkuat keamanan aplikasi pelanggan, dan secara signifikan mengurangi ancaman serangan berbahaya," ujar Leon Chen.
Alibaba Cloud telah dinobatkan sebagai penyedia layanan cloud publik nomor satu di Asia Pasifik dan nomor tiga secara global oleh Gartner. Pada bulan Januari 2020, Alibaba Cloud mengumumkan peluncuran 'Program Aliansi Mitra', sebuah inisiatif bersama mitra ekosistem lokal untuk mempromosikan adopsi cloud dan penggunaan data intelijen untuk bisnis pada berbagai ukuran dan jenis. Alibaba Cloud juga bermitra dengan universitas, inkubator, dan lembaga pelatihan untuk mendukung pengembangan bakat digital di Indonesia.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Bernadinus Adi Pramudita
Editor: Puri Mei Setyaningrum
Tag Terkait: