Lagi Pandemi Aktivitas Medsos Anak-anak Naik, Hati-hati Malware!
Pandemi Covid-19 secara tidak langsung telah menuntut semua orang secara global untuk beradaptasi dengan kehidupan virtual yang dijalani agar tetap aman.
Masa yang tidak pernah terduga ini sekaligus menciptakan perubahan pada bagaimana manusia berinteraksi, dan kenyataannya, data Kaspersky mengungkapkan bahwa dampak pandemi ini telah memengaruhi kebiasaan anak-anak secara online.
Ternyata inilah salah satu yang cukup diminati secara signifikan oleh anak-anak di Indonesia selama periode Januari hingga Mei, yaitu komunikasi di internet. Ini didasarkan pada data anonim yang dikumpulkan oleh Kaspersky Security Network (KSN) dari pengguna Kaspersky Safe Kids di platform Windows dan macOS di Indonesia.
Baca Juga: Sri Mulyani Cerita 3 Pejuang UMKM: Tak Menyerah Dihantam Covid-19
"Pandemi saat ini menunjukkan banyak peluang oleh internet, yang memungkinkan kita melanjutkan kehidupan serta pekerjaan dengan nyaman di rumah. 91% pengguna internet di Indonesia adalah anak-anak terutama berusia 15-19, sangat penting bagi orang tua untuk membimbing dengan serius, mulai dari usia muda, tentang bagaimana mereka belajar, berkomunikasi, dan bersenang-senang di platform dengan aman," ujar Yeo Siang Tiong, General Manager Kaspersky untuk Asia Tenggara dalam keterangan tertulisnya, Senin (13/7/2020).
Kategori media komunikasi di internet mencakup percakapan online dan situs web yang mempromosikan, mendistribusikan, dan mendukung aplikasi untuk bertukar pesan instan (komunikasi waktu nyata), forum dan blog, jejaring sosial, layanan kencan online, serta web mail: halaman otorisasi layanan email dan halaman kotak surat berisi e-mail dan data terkait (misalnya kontak pribadi).
Presentase tersebut meningkat dari Januari hingga Mei 2020. Pada Januari, Kaspersky mencatat presentase minat anak Indonesia terhadap media sosial sebanyak 21,94%. Di Mei, angka ini meningkat menjadi 22,74%.
Ketika mayoritas persekolahan di Indonesia kini beralih menggunakan pendidikan online, komunikasi melalui platform media sosial juga digunakan untuk tujuan pendidikan.
"Misalnya, anak yang menggunakan laptop kantor orang tuanya untuk mengunduh program yang mengandung malware dapat mengakibatkan hilangnya data pekerjaan, serta memungkinkan surel mereka dibajak untuk meluncurkan kampanye spam. Oleh karena itu, penting untuk mendidik anak-anak tentang praktik kebersihan siber yang baik karena ancaman dunia maya yang dihadapi anak-anak dan organisasi, semuanya saling terkait ketika garis antara perusahaan dan keamanan rumah jadi semakin kabur," tambahnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Bernadinus Adi Pramudita
Editor: Rosmayanti
Tag Terkait: