Gegernya kasus yang menyeret nama Jouska Indonesia telah membuat warganet ramai membicarakan jasa perencana finansial tersebut sampai Jumat (24/7/2020) siang.
Bahkan, kata 'Jouska' menduduki posisi topik tren di Twitter Indonesia. Hingga pukul 14.44 WIB, ada 8.617 cuitan yang membahas kasus Jouska.
Warganet 'menggeruduk' Jouska, menyebut perusahaan itu tak layak mengelola perencanaan keuangan nasabah.
do you remember when they show up a pricelist of childbirth that is totally unrealistic? they re selling fear in the hope you guys fall prey to theirs. @Jouska_id you have no sense of decency, and you should be put under trial. you and everyone in your company.
— Adam Notodikromo (@adamnoto) July 24, 2020
I've told my friends how awful Jouska is. Jouska is financial advisor and not a securities and investment company. Don't let them take action of your investment decision. https://t.co/N8eYlmURMX
— Alfin (@myalfin) July 24, 2020
Ada pula yang menganalogikan kasus yang menimpa Jouska sebagai 'pembelian ratusan gorengan' dengan uang Rp1 juta oleh rekan terdekat Anda. Beirkut ini utasnya:
Alkisah ada orang lapar, pengin makan enak tapi mager. Jadilah dia ngasih duit 1 juta ke temennya.
— Jonathan End (@jonathanend) July 23, 2020
"Ya lo aturlah beli makanan apa gitu, gue titip dan terima beres aja pokoknya."
Si temennya ini food blogger, kontennya bagus2, kayaknya ngerti banget sama makanan.
Coba bayangin duit 1 juta dibeliin gorengan 500 biji. Banyak sih, tapi ya junk food aja gitu isinya kolesterol semua.
— Jonathan End (@jonathanend) July 23, 2020
"Ini gorengan juga kok harganya satunya 2 ribu, mahal amat!"
Wah jangan-jangan harga gorengannya digoreng lagi! ????????????
Asal tahu saja, dalam beberapa hari terakhir sejumlah klien Jouska melaporkan kerugian investasi akibat layanan pengelolaan aset dari perusahaan itu; khususnya yang berhubungan dengan saham milik PT Sentral Mitra Informatika Tbk (LUCK).
Ini sejumlah klien yang menceritakan kerugiannya:
Gue salah satu korban Jouska dan gue akan cerita betapa shady-nya perusahaan Financial Planner yang sangat terkenal di social media ini pic.twitter.com/ejI3sMNxZs
— Terperdaya Branding (@terperdaya) July 23, 2020
Guys, coba kalian menyadari sesuatu do menit 28-30 nggak? Ibu Mita ini bersaksi bahwa dia hanya menyerahkan dokumen2 identitasnya. Eh, kok tiba2 dah jadi Akun RDInya. Padahal Sekuritas dan Bank RDInya(di sini yg dipake Bank Mandiri) itu butuh dokumen persetujuan klien. Ini aneh! pic.twitter.com/HjtDLpXMFh
— Detektif Fiktif (@DetektifFiktif) July 24, 2020
Kumpulan Thread Huru Hara Jouska bersama LUCK dan Nasabah Tercintanya
— Baskoro A. S. (@representatif) July 21, 2020
Yok mulai yook
Di sisi lain, ada pula warganet yang menyalahkan korban yang mengalami kerugian; menyarankan agar lebih dulu mempelajari soal investasi sebelum mempercayakan uang ke perusahaan serupa Jouska. Akan tetapi, sejumlah warganet tak setuju dengan saran tersebut.
Bukannya belain Jouska, tapi klien nya juga harus pinteran dikit lah. Hadeh
— Wanita Tampan (@MonaliissaMee) July 24, 2020
1. Jouska ga punya ijin OJK krn emg perusahaan dia ga masuk ranah pengawasan OJK
2. Berinvestasilah jika ada dana nganggur/uang dingin.
3. Klo sudah tau "engga tau apa-apa" sebaiknya belajar dulu lah.????
The audacity.
— ???????????? (@skinnyonna_) July 24, 2020
Heran masih bisa yah ngebelain setelah semua komplain dari korban. Ini bukan masalah nggak tau apa-apa, tapi praktek J itu melenceng dari apa yg seharusnya.
Nggak boleh sell/buy, nggak ada cutloss, ini udah jelas ngawur.
Ya ga sepenuhnya salah client dong, justru Jouska yg menyalahi aturan, dia punya produk MI tapi belum punya izin OJK, sama kaya belum punya izin praktek sdh melakukan praktek, namanya MI bodong
— Ashif Riady (@ashifriady) July 24, 2020
Lagi pula kalo client sdh paham tetang Financial, ngapain juga dateng ke Jouska?
1. Mereka melakukan fungsi yg seharusnya masuk ranah pengawasan OJK
— utopia (@tweethalu) July 24, 2020
Poin fraud-nya disitu.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Tanayastri Dini Isna
Editor: Tanayastri Dini Isna
Tag Terkait: