Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Cara Terbaik Menjaga Aroma Biji Kopi

Cara Terbaik Menjaga Aroma Biji Kopi Kredit Foto: Republika
Warta Ekonomi -

Ada sejumlah cara untuk menjaga biji kopi tetap segar sehingga siap diseduh menjadi minuman yang beraroma. Salah satu pendiri dan CEO Kahawa 1893 yang berbasis di California, Margaret Nyamumbo, membagikan tipsnya.

Kahawa 1893 yang bekerja langsung dengan para petani kopi perempuan di Kenya melanggengkan sejumlah cara penyimpanan biji kopi. Nyamumbo yang merupakan petani kopi generasi ketiga dalam keluarga, menyebutkan beberapa pantangan.

"Oksigen, kelembapan, dan cahaya adalah musuh bagi kesegaran kopi, jadi jauhkan kopi dari elemen-elemen tersebut," kata Nyamumbo, seperti dikutip dari laman Mind Body Green, Jumat (21/8/2020).

Idealnya, kopi disimpan dalam wadah kedap udara yang tidak tembus cahaya. Wadah itu bebas ditaruh dalam lemari, pada rak, atau di atas meja, asalkan tidak diletakkan dalam lemari pendingin atau freezer.

Freezer membuat kopi mengalami kondensasi, yang selanjutnya menghasilkan kelembapan yang membuat kopi lekas basi. Selain itu, kopi dapat terkontaminasi aroma makanan lain, kecuali jika tersimpan di kemasan vakum.

Menurut Nyamumbo, pilihan terbaik adalah menggiling kopi tepat sebelum menyeduhnya. Pasalnya, kopi bubuk kehilangan aroma dan rasa begitu cepat. Membiarkannya tetap utuh membuat minuman kopi terasa lebih segar.

Biji utuh kemungkinan besar memiliki kualitas yang lebih tinggi dibandingkan yang disimpan dalam bentuk bubuk. Menggiling mandiri di rumah juga lebih baik karena bisa menyesuaikan dengan metode brewing menurut selera.

"Chemex, French press, dan V-60 Pour-Over, masing-masing membutuhkan ukuran gilingan yang berbeda, mengolahnya dari biji kopi utuh memberikan fleksibilitas untuk bereksperimen membuat kopi," ujar Nyamumbo.

Berbicara tentang umur simpan kopi, agak rumit karena bergantung pada level dan selera yang diinginkan. Sebagian orang hendak mencari cita rasa puncak, sebagian lain hanya ingin memastikan kopi masih aman untuk diminum.

Nyamumbo berpendapat, kopi dalam bentuk biji utuh masih optimal kualitasnya sampai bulan pertama setelah pemanggangan. Setelah itu, itu mutunya memburuk secara bertahap, tergantung pada bagaimana penyimpanan.

Faktor lain yang berperan adalah asal mula kopi. Semakin lama jeda usai tanggal sangrai, semakin banyak penurunan pada rasanya. Biji kopi tertentu punya tingkat keasaman tinggi namun memudar seiring waktu.

Batas terlama untuk waktu simpan kopi biji utuh adalah satu tahun. Sementara, kopi bubuk akan kehilangan kekuatan rasanya dengan lebih cepat. Begitu digiling, kopi bisa kehilangan kesegaran dalam hitungan jam.

Kecuali, jika kopi langsung disimpan dalam kemasan bebas oksigen. Penggilingan meningkatkan luas permukaan kopi dan CO2 menghilang dengan cepat, mengganggu keseimbangan yang diperlukan untuk menghasilkan aroma yang tepat.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: