Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

PSBB hingga Lockdown Pangkas 25% Pendapatan Astra Otoparts

PSBB hingga Lockdown Pangkas 25% Pendapatan Astra Otoparts Kredit Foto: Lestari Ningsih
Warta Ekonomi, Jakarta -

Kinerja keuangan PT Astra Otoparts Tbk (AUTO) mengalami kontraksi pada semester pertama tahun 2020. Sampai dengan Juni 2020, Astra Otoparts mengantongi pendapatan sebesar Rp5,65 triliun. Angka tersebut menurun 25% dari tahun sebelumnya yang mencapai Rp7,59 triliun. 

Direktur Astra Otoparts, Wanny Wijaya, menjelaskan bahwa pendapatan tersebut merupakan akumulasi dari pendapatan di bisnis perdagangan (trading) dengan porsi sebesar 55% dan manufaktur sebesar 45% dari total pendapatan. Hal ini berkebalikan dari tahun sebelumnya, di mana bisnis perdagangan porsinya lebih kecil sebesar 48% daripada bisnis manufaktur yang mencapai 52%.

Baca Juga: Harga Emas Dongkrak Bisnis Tambang? Begini Kata United Tractors

Dalam enam bulan pertama tahun ini, bisnis pendapatan bisnis perdagangan mencapai Rp3,12 triliu, turun dari tahun sebelumnya yang sebesar Rp3,61 triliun. Kemudian, pendapatan bisnis manufaktur juga turun dari Rp3,98 triliun pada semester I 2019 menjadi Rp2,53 triliun pada semester I 2020.

"Untuk semester I, komposisi pendapatan adalah trading 55%, sedangkan manufaktur 45%. Agak sedikit berbeda dengan tahun lalu, lebih kecul karena disebabkan adanya pandemi Covid-19 dan juga adanya PSBB," ungkap Wanny secara virtual, Jakarta, Kamis, 27 Agustus 2020.

Baca Juga: United Tractors Bidik Penjualan Alat Berat 1.400 Unit pada 2020

Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa dampak PSBB yang paling terasa itu terjadi mulai bulan April 2020. Terlebih lagi, pasar ekspor Astra Otoparts juga terbatas karena adanya penerapan lockdown di sejumlah negara yang menjadi tujuan ekspor.

"Dari bulan April itu sangat signifikan, kami hanya bisa mengandalkan ekspor. Tapi, itu juga terbatas karena masing-masing negara juga sudah melakukan lockdown dan kami tidak bisa melakukan ekspor dengan adanya faktor tersebut," sambungnya.

Terpangkasnya pemasukan perusahaan berimbas pada perolehan laba kotor Astra Otoparts yang turun 39,0% dari Rp1,05 triliun menjadi Rp642 miliar. Alhasil, sampai dengan Juni 2020, Astra Otoparts membukukan kerugian besih hingga Rp296 miliar. Angka tersebut turun hingga 220,5% dari capaian tahun sebelumnya yang masih mencatatkan keuntungan sebesar Rp246 miliar.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Lestari Ningsih
Editor: Lestari Ningsih

Bagikan Artikel: