Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Pembatasan Ekspor Teknologi China Ancam Bisnis Apple dkk di China

Pembatasan Ekspor Teknologi China Ancam Bisnis Apple dkk di China Seorang pria membawa bendera China dari sebuah rumah di seberang Konsulat Jenderal Amerika Serikat di Chengdu, provinsi Sichuan, China, Minggu (26/7/2020). | Kredit Foto: Reuters/Thomas Peter
Warta Ekonomi, Jakarta -

Pembaruan daftar ekspor teknologi China berisiko mengganggu berbagai industri dan mengancam bisnis para raksasa teknologi global di China, seperti Apple dan kawan-kawan.

Para ahli hukum yang mengatakan hal tersebut. Menurut mereka, para perusahaan teknologi global terancam harus memisahkan operasionalnya di China karena aturan itu.

"Aturannya mengejutkan banyak orang di industri. Ada banyak ketegangan di sektor teknologi saat ini," kata Penasihat Perusahaan di firma hukum Linklaters, Alex Roberts, dikutip dariĀ Reuters, Jumat (11/9/2020).

Baca Juga: Habis Kena Sanksi Baru Amerika, Huawei 'Terancam' di Polandia

Baca Juga: Jajal Berobat Online di Halodoc, Gimana Rasanya? | Review

Sekadar informasi, daftar teknologi baru di bawah kendali ekspor China memperparah ketidakpastian akibat ketegangan perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dan China. Awalnya, para pengamat industri menilai langkah itu bertujuan 'mencampuri' urusan jual-beli TikTok di AS.

Namun, Roberts menyebut, "kini, potensi konsekuensi pembaruan daftar ekspor teknologi China kian meluas."

Selain algoritma TikTok, daftar baru itu juga membatasi ekspor teknologiĀ drone dan keamanan siber, perangkat lunak pengenalan suara, dan perangkat lunak pemindaian tulisan tangan. Untuk bisa mengekspor teknologi itu, perusahaan China mesti lulus tinjauan dan mendapat izin dari Kementerian Perdagangan dan Kementerian Sains dan Teknologi China.

"Besar kemungkinan, perusahaan dengan pusat penelitian dan pengembangan di China akan menghadapi pilihan: mempertahankan pusat litbang di sana atau meninggalkan China sehingga bisa tetap menggunakan teknologi yang mereka kembangkan di manapun," jelas Konsultan Senior Keamanan Siber, Nicolas Bahmanyar.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Tanayastri Dini Isna
Editor: Tanayastri Dini Isna

Bagikan Artikel: