Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

KISAKU Perkenalkan Program Berkelanjutan KISAKU

KISAKU Perkenalkan Program Berkelanjutan KISAKU Kredit Foto: KISAKU
Warta Ekonomi, Jakarta -

Dalam rangka merayakan ulang tahun pertama, KISAKU memperkenalkan program berkelanjutan KISAKU (KISAKU Sustainability Program).

Selain menghapus penggunaan plastik sekali pakai dan pemberian diskon 10% bagi pelanggan yang membawa tumbler sendiri, dalam program ini KISAKU juga memperkenalkan penggunaan gelas plastik tanpa sedotan (strawless cup), serta memulai kolaborasi dengan Bank Sampah Induk Gesit Jakarta Selatan.

Baca Juga: Kolaborasi KISAKU dan Bodum untuk Menikmati Kopi #dirumahaja

Co-founder dan Managing Partner KISAKU, Catherine Halim, mengatakan KISAKU Sustainability Program hanya langkah kecil untuk mewujudkan lingkungan yang lebih baik. Apalagi, ujarnya, KISAKU sadar bahwa bisnis ini sulit untuk 100% menghapus penggunaan bahan plastik.

"Oleh karenanya, kami memutuskan untuk berkolaborasi dengan Bank Sampah Induk Gesit Jakarta Selatan dalam Program Daur Ulang KISAKU agar sampah yang masih kami hasilkan bisa diolah secara lebih baik," katanya dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Jumat (11/9/2020).

Melalui program ini, KISAKU akan mengajak pelanggan untuk mengembalikan produk daur ulang yang terdiri dari botol air minum kemasan, botol KISAKU (160 ml, 250 ml, dan 1 liter), serta gelas plastik. Tiap pelanggan yang mengembalikan satu produk daur ulang akan mendapat satu stempel di kartu Program Daur Ulang KISAKU.

Setelah mengumpulkan 10 stempel, pelanggan dapat menukarkannya dengan satu buah minuman Iced/Hot Black, Iced/Hot Latte, Iced/Hot Kampoeng Latte, Iced/Hot Pandan Latte, Iced/Hot Chocolate, dan Iced/Hot Mocha.

"Nantinya tiap produk daur ulang yang berhasil dikumpulkan oleh KISAKU akan dikirimkan ke Bank Sampah Induk Gesit Jakarta Selatan untuk diolah lebih lanjut dengan bekerja sama bersama pihak ketiga," paparnya.

Ketua Bank Sampah Induk Gesit Jakarta Selatan, Ellen De Wilde, mengatakan pihaknya menyambut baik kepedulian setiap perusahaan untuk membantu menjaga lingkungan dengan berkolaborasi untuk memaksimalkan program daur ulang plastik, kertas, besi dan logam, serta kaca.

"Kami juga berharap bahwa inisiatif yang telah dilakukan oleh KISAKU dapat memberikan inspirasi bagi perusahaan lain untuk melakukan hal yang sama sehingga secara bersama kita dapat menciptakan lingkungan yang lebih baik," tegasnya.

Adapun, Suku Dinas Lingkungan Hidup Kota Administratif Jakarta Selatan menyatakan bahwa tanpa adanya pemilahan sampah yang benar maka Tempat Pembuangan Akhir (TPA) akan penuh dalam jangka waktu maksimal dua tahun.

Untuk itu, pemilahan sampah penting dilakukan agar sampah daur ulang dapat dimanfaatkan kembali oleh pihak ketiga sehingga membantu mengurangi volume sampah di TPA.

Baca Juga: Sambut New Normal Plus Peduli Lingkungan, KISAKU Terapkan Ini

Data dari Bank Sampah Induk Gesit Jakarta Selatan menyebutkan bahwa selama Januari-September 2020, sampah kertas menempati urutan pertama sejumlah 106.491 kg, sementara urutan kedua ditempati sampah plastik dengan jumlah 61.075 kg.

Selanjutnya urutan ketiga ditempati oleh sampah besi dan logam sejumlah 12.948 kg. Lalu kaca di urutan keempat dengan jumlah 10.139 kg.

Namun selama pandemi ada penurunan jumlah sampah daur ulang, terutama sampah kertas (menurun hingga 45%) dan sampah plastik (menurun 42%). Penurunan ini disebabkan oleh penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) sehingga mengurangi waktu operasional mal dan pasar yang merupakan area penghasil sampah terbesar.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Cahyo Prayogo

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: