Inggris Tuduh Huawei Berkomplot dengan Partai Komunis China, yang Benar?
Ada bukti yang menunjukkan hubungan kolusi antara Huawei dan pihak Partai Komunis China, begitu menurut laporan terbaru anggota Parlemen Inggris.
Mengutip CNBC Internasional, Jumat (9/10/2020), komentar terbaru itu menambah tekanan terhadap Huawei. Sejauh ini, pemblokiran Huawei sudah berlaku di sejumlah negara, seperti Amerika, Australia, dan Jepang.
Anggota Parlemen Inggris itu pun meminta, "agar proses penghapusan teknologi Huawei dari jaringan negara berjalan lebih cepat dari rencana awal."
Baca Juga: 5 Tips 'Jualan' di Twitter, Biar Tetap Untung!
Baca Juga: Analis: Nokia Rentan Jadi Target Akuisisi, Ini 2 Kandidat Pembeli Terkuat
Namun, jika itu benar terjadi, pemerintah Inggris mesti mempertimbangkan kerugian ekonomi bagi negara dan operator jaringan seluler, imbuh anggota Parlemen.
Ia berujar, "pemerintah mesti mengambil langkah yang bisa meminimalkan penundaan dan kerusakan ekonomi dan mempertimbangkan memberi kompensasi kepada operator, jika tenggat waktu penghapusan dimajukan."
Sekadar informasi, pada Juli 2020, Inggris mengumumkan pemberhentian pembelian komponen teknologi Huawei pada akhir tahun ini. Negara itu juga akan mencabut peralatan Huawei dari infrastruktur telekomunikasinya pada 2027.
Keputusan itu Inggris ambil berdasarkan tinjauan darurat Pusat Keamanan Siber Nasional Inggris terhadap Huawei; itu terjadi tak lama setelah AS menjatuhkan sanksi baru kepada Huawei.
Di sisi lain, Huawei pun buka suara soal tuduhan Inggris. Perusahaan menyebut laporan itu tak punya kredibilitas dan berlandaskan opini, bukan fakta.
"Kami yakin, orang-orang akan melihat kebenaran di balik tuduhan kolusi yang tak berdasar itu; mengingat apa yang sudah Huawei lakukan untuk Inggris selama 20 tahun terakhir," ujar Juru Bicara Huawei.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Tanayastri Dini Isna
Editor: Tanayastri Dini Isna
Tag Terkait: