Megawati Sebut Jakarta Amburadul, Eits Jawaban Gerindra Bikin Kaget: Maksud Bu Mega Apa?
Politisi Partai Gerindra, Habiburokhman merespons santai terkait pernyataan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri, yang menyebut Ibu Kota Jakarta saat ini amburadul.
Menurutnya, kritikan Megawati adalah hal biasa. "Mungkin Ibu Megawati ingin menyampaikan kritik, yang namanya kritikan tentu harus kita dengar," katanya kepada wartawan, Selasa (10/11/2020). Baca Juga: Jadi Orang Nomor 2 di AS, Kamala Harris Bisa Ikuti Jejak Megawati Nih!
Lanjutnya, ia menilai kritikan Megawati tersebut adalah kritik umum. "Nggak lah, saya nggak berfikir sejauh itu. Kritikan umum saja," katanya. Baca Juga: Nggak Kebayang Ya Allah, Anies Bertemu Habib Rizieq, yang Dibahas Reuni 212?
Ia juga tampak mempertanyakan amburadul yang dimaksud Megawati dalam konteks apa. "Saya sendiri kurang bisa menangkap maksud Ibu Megawati bahwa Jakarta menjadi amburadul dalam konteks apa. Kalau di bidang ekonomi memang beban rakyat berat sekali, tapi bukan karena pengelolaan amburadul. Penyebabnya adalah pandemi Covid-19 yang sangat dahsyat ini," katanya.
Menurutnya Legislator Dapil Jakarta Timur ini mengatakan bahwa wilayah tersebut terdampak pandemi Covid-19. "Di Dapil saya Jakarta Timur memang rakyat semakin susah. Kebanyakan warga kami bekerja di sektor informal dan mereka sangat Terdampak karena pergerakan masyarakat menjadi sangat terbatas selama pandemi ini," katanya.
"Secara formal tentu Jakarta adalah kota berilmu dan intelek, karena banyak sekali kampus besar serta lembaga-lembaga kajian yang menyumbangkan pemikiran-pemikiran besar. Namun sebaliknya di Jakarta juga banyak intelektual yang bermasalah, seperti terlibat kasus korupsi dan gontok-gontokan politik," katanya.
Diektahui sebelumnya, Megawati menilai Jakarta saat ini menjadi amburadul. Presiden ke-5 RI itu mengaku menjadi saksi hidup kondisi Jakarta pada 1950.
"Karena saya juga saksi hidup di Jakarta ini. Dulu waktu pindah dari Yogyakarta ke Jakarta pada 1950. Tetapi sekarang Jakarta ini jadi amburadul. Karena apa? Seharusnya jadi city of intellect bisa dilakukan. Tata kota, masterplan-nya, siapa yang buat? Tentu akademisi, insinyur, dan sebagainya," kata Megawati dalam acara pemberian enghargaan 'Kota Mahasiswa' atau 'City of Intellectual' berdasarkan riset yang dilakukan oleh tim yang dipimpin guru besar Universitas Negeri Jakarta (UNJ) Hafid Abbas, Selasa (10/11).
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Vicky Fadil