Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

5 Provinsi dengan Kontraksi Pertumbuhan Ekonomi Paling Dalam: Bali yang Terparah!

5 Provinsi dengan Kontraksi Pertumbuhan Ekonomi Paling Dalam: Bali yang Terparah! Kredit Foto: Antara

2. Kepulauan Riau

Menempati posisi kedua, pertumbuhan ekonomi Kepulauan Riau tercatat mengalami kontraksi -5,81% yoy pada triwulan III 2020. Namun, jika dibandingkan dengan triwulan II 2020, ekonomi Kepulauan Riau mengalami pertumbuhan sebesar 3,23%. 

Perekonomian Kepulauan Riau triwulan III 2020 yang diukur berdasarkan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku (ADHB) mencapai Rp62,90 triliun dan atas dasar harga konstan (ADHK) mencapai Rp43,14 triliun. BPS menyebut, dalam lingkup regional, PDRB Kepulauan Riau berkontribusi sebesar 7,32% terhadap PDRB Pulau Sumatra pada triwulan III 2020.

"Dari sisi lapangan usaha kontraksi ekonomi terutama disebabkan oleh kategori Perdagangan Besar dan Eceran, dan Reparasi Mobil dan Sepeda Motor dengan andil kontraksi sebesar -1,83%, diikuti  konstruksi dengan andil -1,59%. Dari sisi pengeluaran, komponen yang memberikan andil kontraksi terbesar adalah Net Ekspor sebesar -3,97% dan PMTB dengan andil sebesar -2,17%," tegas BPS.

3. Banten

Banten menempati posisi tiga besar sebagai provinsi dengan pertumbuhan ekonomi paling rendah pada triwulan III 2020. Berdasarkan data BPS, ekonomi Banten mengalami kontraksi sebesar -5,77% yoy pada periode tersebut. Jika dibandingkan dengan triwulan sebelumnya, ekonomi Banten bertumbuh sebesar 4,55%.

Perekonomian Banten berdasarkan besaran Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku triwulan III 2020 mencapai Rp155,08 triliun dan atas dasar harga konstan 2010 mencapai Rp109,49 triliun.

"Dari sisi produksi, Lapangan Usaha Transportasi dan Pergudangan mengalami kontraksi pertumbuhan tertinggi sebesar 35,82%. Dari sisi Pengeluaran,kontraksi pertumbuhan terdalam terjadi pada Komponen Pengeluaran Total Net Ekspor yang terkontraksi sebesar 39,05%," kata BPS.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Lestari Ningsih
Editor: Lestari Ningsih

Bagikan Artikel: