Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Guru Besar Ekonomi Sebut Pertumbuhan Ekonomi di Era Jokowi Kurang Berkualitas

Guru Besar Ekonomi Sebut Pertumbuhan Ekonomi di Era Jokowi Kurang Berkualitas Ilustrasi: Wafiyyah Amalyris K
Warta Ekonomi, Yogyakarta -

Guru Besar Ekonomi Institut Pertanian Bogor (IPB) dan Universitas Paramadina, Didin S Damanhuri menyebut pembangunan di era Presiden Joko Widodo lebih rendah dan kurang berkualitas. Pernyataan itu disampaikannya dalam diskusi daring bersama ICMI pada Selasa (13/6/2023) malam.

“Di era Jokowi ini memang harus legowo kalau diungkapkan, memang lebih rendah. Kemudian kurang berkualitas juga,” kata Didin.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), pertumbuhan rata-rata tahun 2015 hingga 2019 berjumlah 5,03%, yang mana lebih rendah dari periode sebelumnya.

Baca Juga: Inovasi, Kolaborasi, dan Digitalisasi Jadi Kunci Peningkatan Penetrasi Ekonomi Syariah

Salah satu hal yang membuat pertumbuhan ekonomi ini dinilai kurang berkualitas adalah karena persentase pertumbuhan di sektor pertanian dan industri pengolahan yang juga rendah. Padahal, kedua industri tersebut menyerap banyak tenaga kerja.

Rata-rata pertumbuhan di sektor pertanian dalam rentang waktu 2015 hingga 2022 hanya mencapai 3,05%. Sementara itu, di sektor industri pengolahan, jumlahnya sebesar 4,89 persen.

“Kualitas penyerapan tenaga kerja di era Jokowi ini jelek, artinya lebih jelek dari sebelumnya,” ungkap Didin.

Selaras dengan yang dikatakan Didin, Sekretaris Center for Information and Development Studies Ikatan Cendekiawan Muslim se-Indonesia (CIDES ICMI) Hery Margono juga menyoroti jumlah pengangguran di Indonesia yang mencapai 8,42 juta pada tahun 2022. Angka ini bahkan lebih banyak dari penduduk Singapura yang berjumlah sekitar 6 juta. Menurut Hery, dampak terbesarnya adalah kemiskinan.

Didin menilai Indonesia perlu melakukan reformasi ekonomi politik secara mendasar. Menurutnya, hal ini dapat dimulai dengan menggeser orientasi pembangunan yang terlalu berorientasi pada Produk Domestik Bruto (PDB) menjadi pembangunan ekonomi, sosial, dan ekologi berkelanjutan.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Tara Reysa Ayu Pasya
Editor: Rosmayanti

Advertisement

Bagikan Artikel: