Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kedatangan Diplomat Jerman Jadi Polemik, FPI Malah Bakal Kembali Gelar Pertemuan

Kedatangan Diplomat Jerman Jadi Polemik, FPI Malah Bakal Kembali Gelar Pertemuan Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Sekretaris Umum FPI Munarman menjelaskan, pertemuan dengan Kedutaan Besar (Kedubes) Jerman di Indonesia pada Kamis (17/12) lalu. Munarman mengatakan, pertemuan itu menunjukkan bahwa kematian enam laskar FPI telah menjadi sorotan dunia.

Munarman mengatakan, Kedubes Jerman memberi perhatian lebih pada peristiwa pembunuhan itu. "Termasuk juga kriminalisasi terhadap Habib Rizieq Shihab," kata dia, Minggu (20/12).

Baca Juga: Kok Bisa Staf Kedubes Jerman Kunjungan ke Markas FPI saat Keadaan Lagi Hangat-hangatnya?

Bahkan, ia mengatakan, FPI dan Kedutaan Besar Jerman di Indonesia akan mengadakan pertemuan kembali. Dalam rencana pertemuan mendatang, ia mengatakan ada agenda khusus yang akan dibahas menyoal meninggalnya enam laskar FPI."Tentu saja ada. Nanti akan di-update lagi setelah diskusi," katanya

Sebelumnya, Wakil Sekretaris Umum FPI Aziz Yanuar mengatakan, pada Kamis (17/12), memang ada kunjungan perwakilan Kedubes Jerman ke sekretariat FPI. Menurutnya, ada beberapa pembahasan dalam kedatangan perwakilan Jerman itu."Kedatangannya singkat, hanya setengah jam," ujar dia.

Baca Juga: Diplomat Main-main ke Markas FPI, Kemenlu Bakal Panggil Dubes Jerman

Namun, dalam kunjungan itu, kata dia, perwakilan Jerman ingin bersilaturahim dengan FPI. Selain ingin mengenal FPI secara langsung, ia mengatakan, perwakilan kedubes Jerman itu juga menyampaikan rasa simpati dan empati untuk penembakan pada enam laskar FPI, termasuk pada apa yang dialami HRS. 

Dia menegaskan, mereka juga menitip pesan perdamaian pada FPI  "Dan berjanji akan mengunjungi DPP FPI kembali," kata dia.

Kendati demikian, ia belum bisa memberi informasi kapan pertemuan itu dilaksanakan kembali. Ia juga tidak mengetahui apakah perwakilan yang datang itu diplomat, atase atau duta besar. "Kami tidak tahu, karena kami tidak ada di lokasi saat mereka datang ke sekretariat," tambah dia.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Annisa Nurfitri

Bagikan Artikel: