Ya Tuhan! Benua Ketujuh di Dunia Mulai Terinfeksi Virus Corona

Warta Ekonomi, Jakarta -

Benua ketujuh di dunia, Antarktika dilaporkan telah mencatat kasus pertama virus corona (Covid-19) setelah berhasil mengindarinya selama sembilan bulan. Sebanyak 36 orang terinfeksi dan kemudian ditempatkan di tempat penelitian Jendral Bernardo O'Higgins Riquelme, Chili, di Antarktika.

Dari jumlah tersebut, 26 di antaranya merupakan anggota tentara angkatan darat Chili dan 10 orang sipil yang bekerja sebagai pegawai kontraktor. Laporan ini dimuat media berbahasa Spanyol pada Senin (21/12/2020).

Baca Juga: Varian Baru Gegerkan Dunia, BioNTech Pede Vaksinnya Ampuh Matikan Corona

"Terima kasih atas tindakan pencegahan yang tepat waktu," kata Angkatan Darat Chili dalam sebuah pernyataan, menurut 24 Horas, dikutip Warta Ekonomi dari Newsweek, Selasa (22/12/2020). 

"Itu mungkin untuk meringankan personel tersebut, yang, setelah menjalani kontrol medis dan administrasi tes PCR ... ternyata positif untuk COVID-19."

Setidaknya beberapa orang yang terinfeksi dikatakan telah mengalami gejala sebelum dites positif terkena virus, menurut Associated Press. Ke-36 orang tersebut telah dievakuasi ke kota Punta Arenas di Chili Selatan tempat mereka dilaporkan berada di bawah isolasi dan dalam kondisi baik.

Dilaporkan bahwa tiga anggota awak di sebuah kapal yang memberikan dukungan ke pangkalan tersebut juga dinyatakan positif sejak kembali dari misi mereka ke Antarktika. Sementara seluruh awak dinyatakan negatif sebelum berangkat untuk pelayaran.

Tidak jelas kapan para pejabat pertama kali mengetahui hasil tes positif dari awak Antarktika, meskipun surat kabar Punta Arenas La Prensa Austral melaporkan pekan lalu bahwa pejabat pemerintah mengatakan mereka "menangani informasi dari orang-orang yang melakukan perjalanan ke Antartika dan saat tiba di benua itu. menunjukkan gejala yang terkait dengan Covid-19 dan yang kemudian dikonfirmasi dengan tes PCR."

Antarktika adalah salah satu benua bebas virus di Bumi. Kejadian ini mungkin harus dibayar mahal karena semua proyek penelitian besar di Antarktika telah dihentikan.

Sementara benua itu tidak memiliki penduduk tetap, 1.000 peneliti dan pengunjung lainnya tinggal di pulau itu selama musim dingin, menurut Associated Press.