Pembubaran Front Pembela Islam (FPI) oleh pemerintah di penghujung tahun 2020, mendapat banyak dukungan berbagai pihak baik di tingkat nasional maupun daerah. Salah satunya adalah Gerakan Pemuda (GP) Ansor Kabupaten Probolinggo.
Bahkan, GP Ansor Kabupaten Probolinggo, mengaku siap menampung dan merangkul para mantan anggota FPI Probolinggo, yang organisasinya dibekukan pemerintah, untuk bergabung bersama Banom Nahdlatul Ulama (NU) membangun Indonesia dalam bingkai Bhineka Tunggal Ika.
Baca Juga: Penyerangan 6 Orang Laskar FPI, Polri : Belum Sampai Pada kesimpulan, Masih Proses Penyidikan
Ketua Pimpinan Cabang (PC) GP Ansor Kabupaten Probolinggo, Misbahul Munir menegaskan, pihaknya telah mendeteksi adanya mantan anggota FPI di salah satu kecamatan di Kabupaten Probolinggo.
Menyikapi pasca dibekukannya FPI , PC GP Ansor Kabupaten Probolinggo, dengan tangan terbuka siap merangkul mantan anggota FPI untuk bergabung dengan GP Ansor . "Kami terbuka menerima saudara-saudara kita mantan anggota FPI di Probolinggo, untuk bergabung bersama kami di GP Ansor ," ujar Munir.
Lebih lanjut Munir mengatakan, tidak ada sesuatu yang khusus bagi mantan anggota FPI untuk bergabung dengan GP Ansor . Bagi calon anggota dan kader baru harus melalui tahapan-tahapan kaderisasi yang berlaku di GP Ansor .
"Tidak bisa ujug-ujug (tiba-tiba) langsung jadi anggota GP Ansor . Sama dengan kader baru, mereka wajib ikut Diklatsar (Pendidikan dan Pelatihan Dasar) yang menjadi syarat keanggotan dan kaderisasi," tegasnya.
Tentang adanya oknum tidak bertanggung jawab yang mengatasnamakan atau menggunakan atribut Banser (Barisan Ansor Serbaguna), dalam melakukan tindakan tertentu yang merugikan, Munir meminta masyarakat tidak langsung percaya. Sebab, aktivitas anggota Banser mulai dari tingkat ranting, cabang, wilayah hingga pusat selalu satu komando.
"Kalau atribut semacam jaket Banser bisa dibeli di mana saja. Tapi keanggotaan Banser ada tahap-tahapnya. Setiap kegiatan Banser selalu terpantau karena satu komando," tutupnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Alfi Dinilhaq