Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Donald Trump Turun Takhta: Dolar AS Sengsara, Rupiah Perkasa di Mana-Mana!

Donald Trump Turun Takhta: Dolar AS Sengsara, Rupiah Perkasa di Mana-Mana! Pegawai melayani penukaran uang dolar Amerika di salah satu gerai Money Changer di Jakarta, Rabu (6/1/2021). | Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Donald Trump resmi lengser dari jabatannya sebagai Presiden Amerika Serikat (AS) pada Selasa, 19 Januari 2021. Lengsernya Trump kemudian disambut dengan pelantikan Joe Biden sebagai Presiden AS terpilih periode berikutnya. 

"Kami telah melakukan apa yang harus kami lakukan di sini dan lebih banyak lagi," pungkas Trump dalam pidato perpisahannya seperti dilansir BBC pada Rabu, 20 Januari 2021.  Baca Juga: Horeee! Harga Emas Kinclong, Logam Mulia Antam Berkilau Hari Ini

Ketika presiden kontroversial itu resmi turun jabatan, dolar AS dibuat sengsara oleh mata uang global. Merujuk ke RTI, dolar AS memerah di hadapan banyak mata uang dunia, termasuk dolar Australia, euro, poundsterling, dolar New Zealand, dolar Kanada, dan franc. Baca Juga: Selasa, 19 Januari 2021: Nilai Tukar Rupiah Klepek-Klepek!

Rombongan mata uang Asia pun turut menekan dolar AS, tak terkecuali yuan, dolar Hong Kong, yen, won, dolar Singapura, baht, dolar Taiwan, dan rupiah. Berbanding terbalik dengan dolar AS, nilai tukar rupiah justru perkasa di mana-mana dan bertengger di kisaran Rp14.000-an per dolar AS pada Rabu, 20 Januari 2021. 

Sampai dengan pukul 10.35 WIB, rupiah menguat sebesar 0,42% ke level Rp14.043 per dolar AS. Bukan hanya itu, rupiah juga perkasa melawan dolar Australia (0,16%), poundsterling (0,30%), dan euro (0,31%). 

Mata uang Garuda juga berjaya di Asia dan menjadi yang terbaik kedua setelah dolar Taiwan (-1,21%). Itu artinya, rupiah menguat atas ringgit (0,46%), baht (0,45%), dolar Hong Kong (0,44%), yen (0,32%), yuan (0,28%), dolar Singapura (0,22%), dan won (0,16%).

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Lestari Ningsih
Editor: Lestari Ningsih

Bagikan Artikel: