Kredit Foto: Unsplash/Samet Ozer
Jumlah pelanggan global Netflix melampaui 200 juta pada akhir 2020, menurut klaim perusahaan. Pengumuman itu mendorong saham Netflix hampir 13% pada perdagangan Rabu (20/1/2020) pagi WIB (Waktu Indonesia Barat).
Karena itu, Netflix memproyeksikan tak perlu lagi meminjam miliaran dolar guna mendanai mayoritas acara televisi dan film, dilansir di Jakarta dari Reuters, Rabu (20/1/2021).
"Kami yakin tak lagi membutuhkan peningkatan pembiayaan eksternal untuk operasi harian kami," ujar Netflix dalam surat kepada para pemegang saham.
Baca Juga: Asyik, Netflix Akan Rilis Banyak Film Bertabur Bintang Setiap Pekan
Baca Juga: 5 Tren Wisata di Tengah Pandemi, Ternyata Begini!
Maklum, sebelumnya Netflix mengumpulkan 15 miliar dolar AS lewat utang. Namun kemarin, perusahaan memproyeksikan dapat meraih titik impas arus kas bebas pada 2021.
Netflix juga mengatakan, "Akan menjajaki pengembalian kelebihan uang kepada pemegang saham lewat buyback saham."
Perusahaan itu berniat mempertahankan 10 miliar-15 miliar dolar AS dari segi utang kotor. Apa kata analis soal rencana itu?
"(Langkah Netflix) sangat kontras dengan Disney dan pendatang baru lainnya di pasar streaming," ujar Analis eMarketer, Eric Haggstrom.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Tanayastri Dini Isna
Editor: Tanayastri Dini Isna
