Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Hidupkan Pariwisata Indonesia dengan Desa Wisata

Hidupkan Pariwisata Indonesia dengan Desa Wisata Kredit Foto: Https://www.rentalmobilbali.net/harga-tiket-masuk-desa-penglipuran/
Warta Ekonomi, Jakarta -

Kehadiran pandemi Covid-19 di Indonesia bukan saja menghantam sektor kesehatan, melainkan juga sektor ekonomi. Pergerakan ekonomi pada sektor pariwisata nyaris mati. Berdasarkan laporan Badan Pusat Statistik (BPS), pada Mei 2020 terjadi penurunan kunjungan wisata mancanegara ke Indonesia sebesar 86,90% dibanding jumlah kunjungan di tahun sebelumnya.

Para pelaku industri pariwisata mengalami keterpurukan bidang usaha dan tidak memperoleh pendapatan selama pandemi Covid-19. Hal ini disebabkan kebijakan karantina wilayah dan social distancing untuk mencegah penyebaran Covid-19 yang membuat para wisatawan enggan untuk bepergian. Hal ini dibuktikan dengan adanya penurunan tingkat hunian kamar dan lama menginap sebagaimana yang dirilis oleh BPS.

Baca Juga: Sandiaga Uno Targetkan Sebanyak 244 Desa Wisata Maju dan Mandiri di 2024

Rontoknya ekonomi di sektor pariwisata akibat pandemi Covid-19 harus menjadi alarm untuk mencari alternatif jalan keluar, salah satunya dengan pengembangan desa wisata. Desa saat ini menjadi destinasi wisata yang relevan dengan situasi pandemi dan New Normal.

Hal inilah kemudian yang mendorong diselenggarakannya webinar yang bertajuk "Sinergi Vokasi dalam Upskilling Pelaku Desa Wisata untuk Peningkatan Perekonomian Nasional", digelar secara virtual pada Kamis, 28 Januari 2021.

Acara ini menghadirkan sejumlah pakar dan praktisi yang sesuai dengan kapasitas di bidangnya masing-masing seperti Ketua Komisi X DPR RI, H. Syaiful Huda; Ditjen Pendidikan Vokasi Kemendikbud, Wikan Sakarinto, ST.,MSC.,PH.D; Koordinator Kompetensi SDM Pariwisata Kemenparekraf, Surana SE.,MBA; Pemerhati Desa Wisata, Anjar Budiani S; dan CEO GreatEdu, Robert Edy S; Penggerak Payungi Lampung, Dharma Setyawan, MA; Yayasan Genta Purwa Desawarnana, Mukhlis Ndoyo Said; dan Asosiasi Tour & Travel, Raden Sulistyo PP.

Para pembicara tersebut mengulas dan memaparkan soal pengembangan desa wisata dari berbagai sisi yang sesuai dengan bidang dan tupoksinya masing-masing. Ditjen Pendidikan Vokasi Kemendikbud, Wikan Sakarinto, ST.,MSc.,Ph.D dalam pemaparannya menyebutkan tentang pentingnya pengembangan SDM yang kreatif dan kompeten dalam membantu pengembangan desa wisata di Indonesia.

"Peran sumber daya manusia menjadi faktor yang sangat penting dalam mengembangkan desa wisata karena kunci desa wisata ada pada kekuatan SDM-nya. Nah, Program SMK Membangun Desa oleh Kemendikbud dapat menjadi solusi untuk membangun SDM di desa-desa wisata," katanya, Kamis (28/01/2021).

Pada kesempatan yang sama, Ketua Komisi X DPR RI, H. Syaiful Huda, mengatakan, "Penting mendorong kolaborasi antara Kemendes-Kemendikbud-Kemenparekraf dalam mengembangkan desa wisata dan mendorong desa wisata untuk percepatan ekonomi masyarakat."

Kolaborasi juga menjadi titik tekan dari Koordinator Kompetensi SDM Pariwisata Kemenparekraf, Surana S.E., MBA yang mengatakan bahwa pengembangan dan Pendampingan untuk desa wisata harus dilakukan secara baik agar bisa mengembangkan produk dan nilai tambah dari desa wisata tersebut.

Anjar Budiani yang merupakan seorang Pemerhati Desa Wisata memaparkan tiga hal yang harus menjadi concern untuk membantu desa wisata. "Tiga hal tersebut adalah mendapatkan injeksi yang tidak mematikan kreativitas, mempersiapkan SDM yang berkualitas baik dari sisi hard skill maupun soft skill, dan terakhir marketing dan aspek pasarnya," ujarnya.

Sementara itu, CEO GreatEdu, Robert Edy S., menuturkan, "Acara webinar ini memang diselenggarakan untuk memberikan gambaran utuh tentang peran vokasi dalam peningkatan SDM di Indonesia serta merumuskan bagaimana sinergi vokasi dengan pengembangan desa wisata dalam rangka pemulihan ekonomi nasional."

Penggerak Pasar Mulyo Pelangi Lampung Dharma Setyawan yang juga menjadi narasumber dalam acara ini menceritakan awal mula mereka membangun pasar warga tersebut.

"Payungi tanpa kolaborasi dengan pemerintah telah berhasil mengubah gang kecil dan sempit menjadi tempat yang bisa dijadikan tempat wisata, aktivitas jual beli, dan lain-lain. Per bulan kita ada perputaran uang senilai Rp160 s.d. Rp200 juta. Sejak berdiri sampai sekarang, total uang yang berputar hampir mencapai Rp4 miliar," katanya.

Namun, Dharma juga tak menampik bahwa kolaborasi menjadi faktor penting untuk meningkatkan capaian dari desa wisata. "Dengan adanya kolaborasi dengan pemerintah, harapannya ada capaian yang lebih baik dari yang sudah kami capai selama ini," tandasnya.

Siapa saja yang ingin mengetahui informasi lebih lanjut seputar acara maupun informasi-informasi tentang pengembangan skill dan lainnya dapat mengunjungi media sosial Startup GreatEdu: id_greatedu (Instagram), Greatedu Indonesia (Fanspage), dan GreatEdu (Youtube).

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: