Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Terungkap Alasan Kenapa Jakarta Tak Banjir Meski Diguyur Hujan Terus

Terungkap Alasan Kenapa Jakarta Tak Banjir Meski Diguyur Hujan Terus Kredit Foto: Antara/Wahyu Putro A
Warta Ekonomi, Jakarta -

Pengamat Tata Kota, Yayat Supriatna, mengungkapkan alasan Provinsi DKI Jakarta tidak mengalami banjir pada awal tahun 2021. Ia mengatakan curah hujan pada tahun ini berbeda dengan tahun sebelumnya yakni pada awal tahun 2020.

"Kalau misalnya kita lihat posisi banjir 2021 ini beda, hujannnya tidak ekstrem. Kalau yang di 2020 ekstrem banget, sangat tinggi sekali. Kalau sekarang walaupun hujan tidak terlalu tinggi dan merata dalam arti merata di Bogor hujan, di Jakarta hujan lautnya juga pasang. Kalau kondisi gitu beda dia, yang membuat kondisinya beda dengan 2021 dengan 2020," kata Yayat saat dikutip dari VIVA di Jakarta, Senin, 1 Februari 2021.

Baca Juga: Usul Warga Pergi Jam 2 Pagi Agar Tak Macet, Anies Habis Dikatain Orang PSI: Frustrasi...

Kemudian, kata dia, ada faktor durasi, dulu durasi hujannya panjang. Jadi durasi yang panjang itu membuat volume air besar jutaan kubik dan di Bekasi itu terasa banjir semua, tanggul jebol, airnya tinggi-tinggi.

"Bayangkan dari malam tahun baru hampir delapan jam sampai pagi. Tahun ini tidak seperti itu, jangan sampai kayak itu. Gawat kita," katanya.

Pria yang akrab disapa Kang Yayat itu menuturkan, jika hujan pada awal tahun ini seperti awal tahun sebelumnya maka banjir besar di Ibu Kota bisa saja terjadi.

"Ya bisa saja terjadi, karena  terus terang saja kapasitas daya tampung dari sistem drainase, sudah tidak mampu kalau curah hujannya tinggi. Kalau yang bermasalah itu ketika hujannya di atas normal. Kalau di Bogor hujan besar di Jakarta hujan besar selesai itu," katanya.

Baca Juga: Tinjau Langsung Proyek Rp306 Miliar, Eh Mas Anies Ngaku Masih Kurang...

Tentunya, apa yang sudah dilakukan oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta saat ini sebagai langkah antispasi dalam penanggulangan bencana banjir di Jakarta. Seperti adanya pengerukan waduk, membuat drainase dan lain sebagainya.

"Sekarang ada upaya normalisai memperbaiki, dan di situ akar persoalan terbesar, upaya yang kita lakukan semacam kerja keras. Kalau misalnya hujannya normal itu enggak terlalu bermasalah," katanya.

Sebelumnya, Badan Meteorologi Klimitologi dan Geofisika (BMKG) memprediksi Jakarta diguyur hujan ekstrem mulai 28 Januari hingga 2 Februari 2021. BMKG juga sempat meminta masyarakat untuk waspada dan mengunduh aplikasi JAKI guna memantau kondisi wilayah sekitar dari genangan atau banjir melalui fitur JakPantau, serta melaporkan jika menemukan genangan melalui fitur JakLapor.

Kondisi Jakarta tak banjir memicu reaksi beragam di dunia maya. Beberapa warganet bingung karena tidak ada laporan banjir di Jakarta meski hujan cukup lebat selama periode Jumat (29/1/2021) malam hingga Sabtu (30/1/2021).

"Jakarta hujan terus tapi belum ada berita banjir. Is that odd?" tanya akun @nvtsyu.

Sementara itu, tokoh Papua Christ Wamea menyampaikan cuitan bernada sinis kepada pemerintahan pusat. Ia menyebut bahwa selama bulan Januari ini Jakarta tidak banjir air, namun banjir gelandangan yang didatangkan Mensos Tri Rismaharini.

"Bulan Januari Jakarta tidak banjir karena hujan cuma banjir gelandangan yang didatangkan oleh Ibu Risma," tulisnya dalam akun Twitter pribadi @PutraWadapi.

Baca Juga: Risma Tantang Anies di Pilgub DKI 2022, PDIP Jawab Diplomatis

Adapun, Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengklaim program penanganan banjir di DKI Jakarta pada akhir tahun 2020 berjalan optimal sehingga menyebabkan wilayah DKI Jakarta tidak tergenang banjir seperti awal tahun sebelumnya.

"Kita lihat sekarang sudah di akhir Januari 2021. Alhamdullilah, kalau kita belajar dari tahun-tahun sebelumnya sudah banjir luar biasa, ini berkat program yang sudah kita buat (penanganan banjir)," kata Riza di Balai Kota Jakarta.

Dia mengatakan program penanganan banjir seperti pengerukan sungai, terobosan codetan, perbaikan pompa dan polder berjalan optimal di akhir tahun 2020.

"Namun untuk banjir ini, yang lebih penting kerja sama dengan seluruh masyarakat untuk tidak membuang sampah dan memastikan di lingkungannya bersih," ujarnya.

Baca Juga: Tinjau Langsung Proyek Rp306 Miliar, Eh Mas Anies Ngaku Masih Kurang...

Untuk mengantisipasi banjir di DKI Jakarta, Riza sebelumnya mengungkapkan bahwa saat ini sudah terdapat 10 unit pompa dan enam unit genset dengan jumlah operator sebanyak 38 personel.

"Kesiapan pompa di seluruh rumah pompa DKI Jakarta akan terus dioptimalkan sehingga diharapkan saat musim hujan ini tidak ada masalah dalam pengoperasiannya," tuturnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Ferry Hidayat

Bagikan Artikel: